Tema: Bangga
Menjadi Indonesia (Sejarah dan Budaya)
By Adi Angga
Sukmana
Pentingnya Rasa Nasionalisme
Indonesia,
Negara merdeka dengan ribuan kebudayaan dan dengan segala keberagamannya.
Ribuan kebudayaan tersebut telah memberikan sentuhan warna pada negeri ini
dengan karya-karyanya. Indonesia, suatu negara yang kaya akan karya. Setiap
kebudayaan menawarkan suatu ciri khas, yang tentunya memiliki keindahan dan
keistimewaannya tersendiri. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi nilai jual
negeri ini. Tidak semua negara di belahan bumi ini seberuntung Indonesia. Tak
semua negara di belahan bumi ini memiliki ribuan kebudayaan yang amat beragam
dengan nilai seni yang kuat seperti Indonesia.
Sedikit
crosscheck kebelakang, demi mencapai kemerdekaan Indonesia, dahulu para pejuang
bangsa berusaha bersatu untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia. Perjuangan
mencapai hasilnya, terlihat pada Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Peristiwa
ini merupakan awal dari tumbuhnya kesadaran untuk membentuk suatu Negara dalam
satu ikatan nasional yang kemudian mendorong proklamasi 17 Agustus 1945 yang
merupakan puncak dari perjuangan dalam merebut kemerdekaan, hal ini dapat
terwujud karena adanya rasa nasionalisme bangsa pada saat itu.
Setelah
Bangsa Indonesia merdeka hingga saat ini, rasa nasionalisme dirasakan semakin
memudar. Bisa kita lihat dari masyarakat yang lebih menonjolkan kepentingan
pribadi atau golongan, sikap fanatisme yang berlebihan, hilangnya rasa saling
hormat menghormati dalam kehidupan berbangsa dan menurunnya cinta akan
budaya-budaya asli Indonesia.
Memudarnya
nasionalisme diakibatan oleh persoalan internal dan dampak eksternal era globalilasi
yang tidak dapat dihindari. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali
bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mandiri,
bangsa yang berdaya, bagsa yang adil dan sejahtera.
Kebudayaan Bangsa Indonesia
Kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah”, yang merupakan bentuk jamak
dari “buddhi“ yang artinya akal. Jadi secara sederhana kebudayaan berarti
hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal manusia. Dari asal kata tersebut
dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupannya yang bermasyarakat. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah bentuk perilaku dan benda nyata yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi social, seni budaya dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Indonesia
merupakan merupakan negara kepulauan, dan setiap pulau memiliki beberapa suku
bangsa. Setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda, yang menjadikan
keragaman budaya di Indonesia. Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di
antaranya sebagai berikut:
1.
Bahasa Daerah Setiap suku bangsa, memiliki bahasa sendiri. Contoh: bahasa Jawa,
bahasa Madura, bahasa Batak, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Bali, dan
bahasa Banjar.
2. Adat Istiadat Adat istiadat meliputi tata cara dalam upacara
perkawinan, upacara keagamaan, kematian, kebiasaan, dan pakaian adat.
3.
Kesenian Daerah Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah,
seni musik dan alat musik daerah, cerita rakyat, serta seni pertunjukan daerah.
Dari keberagaman
budaya tersebut dapat memperkuat rasa nasionalisme, hal ini dapat dimulai
dengan pemupukan rasa cinta daerah kelahiran melalui pengenalan dan pemahaman
berbagai aspek yang dimilikinya, baik fisik, sosial, maupun budayanya secara
integratif. Dengan pemupukan rasa cinta daerah asal harapannya adalah akan
tumbuhnya nasionalisme yang berakar kuat dimulai dari daerah masing-masing dan tentu
saja kebermanfaatanya dirasakan bersama.
Pemupukan
rasa cinta daerah kelahiran dan kebudayaan di daerahnya merupakan beberapa cara
awal menanamkan nasionalisme. Cara ini dapat ditanamkan lebih awal pada anak
yakni melalui pengajaran kecintaan budaya daerahnya seperti lagu-lagu daerah,
kesenian daerah, permainan tradisional, tari daerah, dan lain-lain. Pengetahuan
akan budaya daerahnya akan meningkatkan pengetahuan dan rasa syukur anak akan
kekayaan negaranya sendiri. Salah satu budaya bangsa Indonesia yang dimiliki
oleh setiap daerah adalah Tari Daerah
Beberapa tari daerah yang kita kenal yaitu Tari Saman
Meuseukat dari Aceh (di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang
dinamis, suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama
Islam), Tari Kecak dari Bali (sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana
yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa), Tari
Merak dari Jawa Barat (sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang
serba indah dan memukau), Reog Ponorogo dari Jawa Timur (merupakan tari daerah
Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan), Tari Perang
dari Kalimantan Timur (Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam
memperebutkan seorang gadis), Tari Selamat Datang dari Papua (tari yang
mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang
dihormati.), Tari Serimpi Sangu Pati dari Yogyakarta (sebuah tarian keraton
pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut), dan Tari
yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya di Kab Purworejo tempat kelahiran saya yaitu
tari Dolalak.
Sedikit
membahas terkait Tari Dolalak, bahwa Kab Purworejo memiliki salah satu tari
kerakyatan yang menjadi ciri khas yaitu tari dolalak. Awal mula kehadirannya
tidak diketahui secara pasti namun ada pada zaman penjajahan Belanda. Tari
dolalak ditarikan oleh para remaja putri yang berpakaian mirip serdadu Belanda,
dan puncaknya digambarkan saat penari mendem atau kerasukan setan. Pengiring
yang digunakan berupa: kendang, rebana dan bedug, sedangkan syair-syairnya
tentang keagamaan, pendidikan dan juga berbagai kritik dan sindiran. Tari
dolalak berasal dari kata “do” dan “la-la” yang dimaksud not balok dari “do re
mi fa sol la si do”, yang diambil dari pendengaran penduduk pribumi yang
berubah menjadi lidah jawa dolalak, sekitar tahun 1940. Tari ini oleh rakyat
Indonesia diciptakan sebagai misi keagamaan dan politik untuk memerangi
Belanda. Tari ini dipentaskan pada saat-saat tertentu, diantaranya; mantu,
sunatan dan syukuran.
Tantangan Kebudayaan Indonesia
Kehidupan
manusia tidak pernah statis dan pada seiring waktu akan selalu mengalami
perubahan sosial termasuk pula budaya karena budaya adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga mau tidak mau kita akan mengalami
perubahan dari budaya lama menjadi budaya baru yang mungkin sebagian atau
bahkan seluruhnya berbeda dari kebudayaan yang sebelumnya. Jika pada zaman
dahulu perubahan budaya biasanya terjadi dalam waktu lama, namun pada zaman
yang kian modern berkat kemajuan teknologi dan juga globalisasi dalam segala
aspek kehidupan manusia di bumi ini sehingga perubahan budaya terjadi cukup
cepat dan tidak jarang radikal.
Tidak heran
jika di Indonesia pun terjadi kegamangan budaya karena intervensi budaya modern
dari luar yang makin gencar. Selain itu, generasi muda kita sebagai produk
modernisme semakin kurang tertarik terhadap hal-hal yang berbau tradisi karena dianggap
kuno, ketinggalan zaman dan hanya milik generasi tua belaka. Menghadapi keadaan
itu, pemerintah dan segenap kelompok masyarakat yang peduli sebenarnya tidak
tinggal diam.
Karena
bagaimanapun budaya tradisional patut dilindungi dan dilestarikan. Budaya
tradisional terkandung nilai-nilai luhur pembentuk jati diri bangsa. Ketika
nilai-nilai ini hilang dan tidak lagi dimengerti oleh generasi muda maka mereka
hanya akan memiliki nilai-nilai global, dan hilanglah jati diri bangsa
Indonesia ini.
Masalahnya
upaya-upaya pemeliharaan dan pelestarian budaya tradisional sampai saat ini
tidak begitu mudah dilakukan di tengah serbuan budaya modern dari luar. Selain
masalah internal seperti kurang ketertarikan masyarakat Indonesia terutama
generasi mudanya dan upaya pelestarian yang belum terasa gaungnya, juga terjadi
masalah eksternal salah satunya arus globalisasi.
Tantangan Melestarikan Kebudayaan Itu Bernama Globalisasi
Globalisasi
diidentikkan dengan proses integrasi negara yang ada di dunia sehingga menjadi
tanpa batas. Setiap peristiwa yang terjadi di suatu wilayah dapat diketahui
secara cepat dan dapat menimbulkan efek dibagian dunia yang lain. Disini kita
melihat bahwa nantinya dengan proses integrasi seperti ini dikhawatirkan rasa
nasionalisme akan memudar. Karena nantinya eksistensi negara-bangsa juga akan
mengalami kemunduran. Karena pada dasarnya negara sudah tidak memiliki kekuatan
apa-apa, semuanya dikembalikan kepada kekuatan dunia internasional. Pihak asing
nantinya dapat mengintervensi setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Semakin terbukanya
arus informasi juga mempengaruhi pola pikir suatu bangsa. Masuknya budaya dan
nilai asing turut merubah cara pandang anak bangsa. Semangat kebersamaan dan
gotong royong telah digantikan dengan semangat individualisme. Ikatan negara
bangsa sebagai hasil dari pergaulan antara kedaulatan negara mulai merenggang.
Akibatnya kita lihat banyak konflik yang terangkat kepermukaan. Konflik yang
muncul tersebut ternyata diakibatkan oleh masalah sepele.
Belakangan
ini juga muncul gerakan separatisme yang mengarah pada ancaman disintegrasi.
Hal-hal seperti ini diakibatkan karena memudarnya semangat persatuan dan rasa
nasionalisme. Tantangan seperti itu hanya bisa diatasi bila bangsa Indonesia di
satu pihak tetap mempertahan identitasnya dalam ikatan persatuan nasional.
Nilai Kebudayaan Memperkuat Rasa Nasionalisme
Secara umum nasionalisme diartikan bentuk dari rasa cinta tanah air, dimana seseorang atau sekolompok manusia tinggal dan memperoleh kehidupan. Rasa cinta ini timbul karena adanya karena adanya perasaan senasib antara sesama manusia yang ada dalam sebuah kelompok dan mendiami suatu daerah.
Belakangan ini beberapa terlihat usaha dari pemerintah untuk mematenkan sebagian budaya bangsa, mengingat banyaknya budaya bangsa kita yang di klaim Negara tetangga. Usaha yang dilakukan belakangan ini hendaklah bukan hanya pihak pemerintah saja, tetapi terlihat dari masyarakat yang gencar menunjukkan kebudayaan bangsa dengan pemakaian batik misalnya, bisa terlihat dari banyaknya busana batik dikantor dan sekolah yang digunakan, dan naiknya produksi batik.
Keadaan seperti inilah yang terus harus dijaga, bukan hanya terhadap batik saja tetapi juga dengan keragaman budaya kita yang lain yaitu lagu daerah, pakaian adat, rumah adat, alat musik daerah, dan tari daerah.
Untuk melestarikan kekayaan bangsa sebenarnya bukan hal yang sulit, kita dapat melestarikan budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya menggunakan baju batik, menyanyikan lagu-lagu khas daerah masing-masing, dan menampilkan tari-tari daerah dalam setiap acara. Dan untuk itu semua perlu adanya peran dari pemerintah dan masyarakat. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk melestarikan budaya asli Indonesia tersebut.
Mungkin agak sedikit lucu, tetapi dengan banyaknya budaya bangsa kita yang di klaim Negara tetangga berdampak baik terhadap rasa nasionalisme yaitu masyarakat Indonesia sadar akan pentingkannya kebudayaan sehingga masyarakat Indonesia memiliki rasa menjaga dan melestarikan kebudayaan sebagai warisan dari nenek moyang.
Meningkatkan Sikap Rasa Nasionalisme
Ada beberapa sikap yang bisa meningkatkan
rasa nasionalisme, yaitu:
1.
Mulailah menggunakan peralatan hasil karya bangsa sendiri, hal ini bisa menambah
rasa cinta dan bangga akan hasil karya tangan-tangan kreatif penduduknya.
2. Mulailah memperhatikan sejarah perjungan para pahlawan pendiri
dan pembela bangsa ini, dengan keringat, darah, bahkan nyawa meraka rela
korbankan untuk mempersatukan bangsa ini dan menjadi bangsa yang merdeka. Hal ini
bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan mempelajari sejarah, bias membaca,
mengunjungi museum atau mendengar cerita jejarah hidup kakek nenek kita.
3. Pemupukan rasa cinta daerah kelahiran dan kebudayaan di daerah,
ini merupakan cara awal menanamkan nasionalisme. Cara ini dapat ditanamkan
lebih awal pada anak yakni melalui pengajaran kecintaan budaya daerahnya
seperti lagu-lagu daerah, kesenian daerah, permainan tradisional, tari daerah,
dan lain-lain.
4.
Mulailah menciptakan prestasi dalam semua bidang misalkan dar bidang olah raga,
akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa
bangga dan sikap rela bekorban demi bangsa. Biasanya hal inilah yang paling
banyak membuat pegaruh dalam diri seseorang dalam menigkatkan jiwa
nasionalisme.
Clossing Stattemen
Keragaman
budaya yang ada diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menjadi ciri khas dari
bangsa Indonesia, keragaman yang ada bukan berarti memecah-belah bangsa
Indonesia itu tersendiri akan tetapi memperkaya dan memperkokoh kesatuan bangsa
Indonesia dan keberagaman budaya ini dapat dilestarikan menjadi sesuatu yang dapat
dibanggakan dari bangsa Indonesia.
Sebagai
generasi muda penerus bangsa walaupun belum bisa mengambil kebijakan yang berpengaruh
luas, setidaknya kita harus cerdas dan sigap dalam menyikapi dan
menindaklanjuti segala perubahan yang ada, dengan cara ikut serta dalam upaya
pelestarian budaya bangsa kita.