Masa depan
kita ditandai oleh banjir informasi dan perubahan yang amat cepat dikarenakan
masyarakat dunia terekspos oleh revolusi di bidang ilmu, teknologi dan seni,
serta arus globalisasi, sehingga menuntut kesiapan kita semua untuk
menyesuaikan dengan kondisi yang ada atau. akan terjadi. Artinya kita harus
mampu menghadapi masyarakat yang sangat kompleks dan mendunia.
Pembaharuan
pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan tak
pernah henti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh
hasil perubahan dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kulitas pendidikan
dan pembelajaran. Dan mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di mata
dunia pendidikan baik dari dalam maupun luar negeri demi terciptanya sumber
daya manusia yang berkualitas yang mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan
menjadikannya kehidupan yang lebih baik.
Kompetensi
menurut Hall dan Jones (1976) adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan
suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara
pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur. Kompetensi (kemampuan)
lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global, karena
persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena
itu, penerapan pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan akan
menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global.
Perkembangan
dunia dalam era globalisasi memacu pergerakan pendidikan memasuki persaingan
yang sangat ketat, kondisi yang seperti ini yang di emban dunia pendidikan
dalam pembangunan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan perpaduan yang
koheren, antara kemampuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan
kemampuan praktek sebagai tuntutan pragmatis. Hal ini bertujuan untuk
memperkecil distori yang mungkin timbul dalam pengetahuan teori dengan
aktualisasi praktik.
Praktek
Kerja Lapangan atau yang lebih kita kenal magang merupakan salah satu kegiatan
yang diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia industri dengan
dunia pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia industri
sehingga seorang mahasiswa akan mampu mengatasi persaingan di dunia kerja.
Saya adalah
salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI Program Studi Akuntansi
Syariah, dan saya bersyukur karena mendapat kesempatan menerima manfaat
beasiswa oleh Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa Program Kepakaran Ekonomi
Syariah, yang salah satu program Beasiswa Kepakaran untuk mengasah kompetensi
para penerima manfaatnya yaitu adanya program magang kerja terencana selama 2
bulan disalah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah, tepatnya di KJKS BMT Binamas
di Kabupaten Purworejo yang saat ini memiliki 10 cabang, dan saya sendiri
ditempatkan di Kantor Cabang Kutoarjo.
Bebrapa
manfaat yang didapat dengan adanya program magang tersebut yaitu diantaranya, teori-teori
yang saya pelajari di Progran Studi Akuntansi Syariah tersebut walaupun telah
disampaikan dalam perkuliahan dan dianggap cukup membekali mahasiswa terjun
dalam dunia kerja, namun agar teori-teori tersebut memberikan arti secara
aplikatif dan lebih membekas, maka kami perlu dikenalkan secara langsung dengan
dunia kerja nyata.
Terkadang
beberapa mahasiswa dan perusahaan atau mungkin beberapa dari kita sering rancu
sendiri saat mendefinisikan magang. Menurut sumber baku dari Undang-undang 13
tahun 2003 bahwa Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau
pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau
jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Sedangkan
Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Pertama kali
saya magang, tentunya saya harus beradaptasi yang lebih dari biasanya. Start
dari proses mencari tempat magang, sampai akhirnya diterima. Beruntung saya
mendapat tempat magang pertama yang sangat ramah terhadap anak magang karena
ditempat tersebut juga sering menjadi langganan siswa dan siswi SMK Jurusan
Akuntansi untuk magang, dan kebetulan KJKS BMT Binamas beralamat Kantor satu
daerang dengan domisili saya tinggal sehingga bias dilaju. Disisni saya dapat
pengalaman merasakan dunia kerja yang sebenarnya dan mendapat kesempatan
belajar banyak hal terkait sistem di Koperasi Syariah, serta sekaligus sebagai
objek penelitian skripsi yang akan saya susun.
Ketika saya mendengar
beberapa sahabat yang menceritakan pengalaman magangnya memang tidak semua
menyenangkan, beberapa diantara mereka ada juga cerita yang memilukan, seperta
ketika magang tidak dibimbing dulu dengan supervisor atau mentornya, ada juga
yang kerjanya setiap hari kerja hanya memfotokopi dan membuatkan kopi karyawan.
Itu semua bisa saja terjadi pada peserta magang siapapun, hal tersebut bias
terjadi karena banyak hal diantaranya karena kurang sesuainya kompetensi yang
kita punya atau yang kita pelajari dibangku kuliah dengan tempat magang yang
kita pilih, selain itu juga bisa kurang memahami status magang itu bagaimana.
Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan oleh calon peserta magang diantaranya:
1. Hal pertama yang harus diperhatikan bagi peserta magang yang harus menjadi motivasi utama saat proses magang berjalan adalah mencari kesempatan untuk belajar mengenali dunia kerja. Terutama bagi yang mengambil program magang sesuai dengan bidang studi saat kuliah.
2. Pilihlah tempat magang yang sesuainya kompetensi yang kita punya atau yang kita pelajari dibangku kuliah. Sehingga linear dengan teori-teori yang kita pelajari dan kemampuan kita teraplikasikan, ini akan membuat kompetensi kita terasah dan kontribusi kita akan maksimal.
3. Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menerima kita sebagai peserta magang, berarti perusahaan tersebut harus sudah siap dengan maintain dan monitoring yang sekiranya mampu, layak dan baik bagi peserta magang, jadi bukan sesuatu hal yang slah ketika kita meminta penempatan atau pembimbingan, tetapi kita juga harus membaca keadaan yang ada, agar tidak kecewa sekiranya permintaan kita tidak memungkinkan dipenuhi.
4. Attitude yang baik tetap harus dijaga selama proses magang berlangsung. Karena kita membawa bukan hanya nama baik kita, tetapi juga nama sekolah dan tempat magang kita.
5. Walaupun aspek salary harus dipertimbangkan saat perusahaan merekrut peserta magang, karena sedikit banyak mereka telah membantu berkontribusi di dalam perusahaan. Tetapi tidak perlu meminta ketika kita tidak diberi, karena kembali ke tujuan awal kita, bahwa kita melakukan magang bukan untuk mengejar salary tetapi untuk belajar mengenal dunia kerja dan mengasah kompetensi.
6. Korban Politik Kantor, mungkin ini hal sepele dan tidak semua perusahaan mengalami ini tetapi menurut saya ini salah satu yang membuat peserta magang menjadi serba salah dan kurang betah di tempat magang. Politik kantor yang saya maksud disini yaitu ketika ada hubungan kurang sehat antar pimpinan kantor maupun pimpinan dengan staf dan bawahannya. Hubungan kurang sehat ini seperti saling menggunjing bahkan bisa saling memaki, dan biasanya peserta magang terlibat akan hal itu sebagai pendengar setia penggunjingan tersebut. Hal ini biasanya membuat peserta magang menjadi serba salah, tidak tau harus membela siapa, seandainya boleh jujur juga tidak ingin ikut terlibat, sedangkan mau berbuat sesuatu tetapi kita cuman peserta magang. Sebagai peserta magang yang bias dilakukan cukup menghindari hal tersebut sebisa mungkin.
7. Terakhir, bahwa ketika kita sedang magang sebenarnya kita juga sedang diperhatikan berpotensi para peserta magang, karena jika memungkinkan perusahaan menawarkan peluang untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, dengan asumsi bahwa anak magang sudah mengetahui seluk beluk perusahaan, sehingga tidak harus memulai dari nol.
1. Hal pertama yang harus diperhatikan bagi peserta magang yang harus menjadi motivasi utama saat proses magang berjalan adalah mencari kesempatan untuk belajar mengenali dunia kerja. Terutama bagi yang mengambil program magang sesuai dengan bidang studi saat kuliah.
2. Pilihlah tempat magang yang sesuainya kompetensi yang kita punya atau yang kita pelajari dibangku kuliah. Sehingga linear dengan teori-teori yang kita pelajari dan kemampuan kita teraplikasikan, ini akan membuat kompetensi kita terasah dan kontribusi kita akan maksimal.
3. Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menerima kita sebagai peserta magang, berarti perusahaan tersebut harus sudah siap dengan maintain dan monitoring yang sekiranya mampu, layak dan baik bagi peserta magang, jadi bukan sesuatu hal yang slah ketika kita meminta penempatan atau pembimbingan, tetapi kita juga harus membaca keadaan yang ada, agar tidak kecewa sekiranya permintaan kita tidak memungkinkan dipenuhi.
4. Attitude yang baik tetap harus dijaga selama proses magang berlangsung. Karena kita membawa bukan hanya nama baik kita, tetapi juga nama sekolah dan tempat magang kita.
5. Walaupun aspek salary harus dipertimbangkan saat perusahaan merekrut peserta magang, karena sedikit banyak mereka telah membantu berkontribusi di dalam perusahaan. Tetapi tidak perlu meminta ketika kita tidak diberi, karena kembali ke tujuan awal kita, bahwa kita melakukan magang bukan untuk mengejar salary tetapi untuk belajar mengenal dunia kerja dan mengasah kompetensi.
6. Korban Politik Kantor, mungkin ini hal sepele dan tidak semua perusahaan mengalami ini tetapi menurut saya ini salah satu yang membuat peserta magang menjadi serba salah dan kurang betah di tempat magang. Politik kantor yang saya maksud disini yaitu ketika ada hubungan kurang sehat antar pimpinan kantor maupun pimpinan dengan staf dan bawahannya. Hubungan kurang sehat ini seperti saling menggunjing bahkan bisa saling memaki, dan biasanya peserta magang terlibat akan hal itu sebagai pendengar setia penggunjingan tersebut. Hal ini biasanya membuat peserta magang menjadi serba salah, tidak tau harus membela siapa, seandainya boleh jujur juga tidak ingin ikut terlibat, sedangkan mau berbuat sesuatu tetapi kita cuman peserta magang. Sebagai peserta magang yang bias dilakukan cukup menghindari hal tersebut sebisa mungkin.
7. Terakhir, bahwa ketika kita sedang magang sebenarnya kita juga sedang diperhatikan berpotensi para peserta magang, karena jika memungkinkan perusahaan menawarkan peluang untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, dengan asumsi bahwa anak magang sudah mengetahui seluk beluk perusahaan, sehingga tidak harus memulai dari nol.
Perlu
diperhatikan bahwa peserta magang terutama yang masih menginjak di bangku
kuliah adalah resources yang betul-betul harus dimaintain dan dimonitor,
walaupun mereka bukan karyawan tetapi selayaknya sebagai pekerja yang
setatusnya hampir sama dengan karyawan yang sedang memberikan kontribusi kepada
perusahaan, jadi usaha mereka tetap harus dihargai. Semuga beberapa poin diatas
dapat terinternalisasi oleh para peserta magang. Mungkin cukup sekian yang
dapat saya sampaikan dan trimakasih.
Semangat Magang !! ^_^
0 komentar:
Posting Komentar