Selasa, 31 Maret 2015

SERIBU WARNA BUDAYA INDONESIA


Tema: Bangga Menjadi Indonesia (Sejarah dan Budaya)
By Adi Angga Sukmana
Pentingnya Rasa Nasionalisme
Indonesia, Negara merdeka dengan ribuan kebudayaan dan dengan segala keberagamannya. Ribuan kebudayaan tersebut telah memberikan sentuhan warna pada negeri ini dengan karya-karyanya. Indonesia, suatu negara yang kaya akan karya. Setiap kebudayaan menawarkan suatu ciri khas, yang tentunya memiliki keindahan dan keistimewaannya tersendiri. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi nilai jual negeri ini. Tidak semua negara di belahan bumi ini seberuntung Indonesia. Tak semua negara di belahan bumi ini memiliki ribuan kebudayaan yang amat beragam dengan nilai seni yang kuat seperti Indonesia.
Sedikit crosscheck kebelakang, demi mencapai kemerdekaan Indonesia, dahulu para pejuang bangsa berusaha bersatu untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia. Perjuangan mencapai hasilnya, terlihat pada Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Peristiwa ini merupakan awal dari tumbuhnya kesadaran untuk membentuk suatu Negara dalam satu ikatan nasional yang kemudian mendorong proklamasi 17 Agustus 1945 yang merupakan puncak dari perjuangan dalam merebut kemerdekaan, hal ini dapat terwujud karena adanya rasa nasionalisme bangsa pada saat itu.
Setelah Bangsa Indonesia merdeka hingga saat ini, rasa nasionalisme dirasakan semakin memudar. Bisa kita lihat dari masyarakat yang lebih menonjolkan kepentingan pribadi atau golongan, sikap fanatisme yang berlebihan, hilangnya rasa saling hormat menghormati dalam kehidupan berbangsa dan menurunnya cinta akan budaya-budaya asli Indonesia.
Memudarnya nasionalisme diakibatan oleh persoalan internal dan dampak eksternal era globalilasi yang tidak dapat dihindari. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mandiri, bangsa yang berdaya, bagsa yang adil dan sejahtera.

Kebudayaan Bangsa Indonesia
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi“ yang artinya akal. Jadi secara sederhana kebudayaan berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal manusia. Dari asal kata tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupannya yang bermasyarakat. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah bentuk perilaku dan benda nyata yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, seni budaya dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Indonesia merupakan merupakan negara kepulauan, dan setiap pulau memiliki beberapa suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda, yang menjadikan keragaman budaya di Indonesia. Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
1. Bahasa Daerah Setiap suku bangsa, memiliki bahasa sendiri. Contoh: bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Batak, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Bali, dan bahasa Banjar.
2. Adat Istiadat Adat istiadat meliputi tata cara dalam upacara perkawinan, upacara keagamaan, kematian, kebiasaan, dan pakaian adat.
3. Kesenian Daerah Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah, seni musik dan alat musik daerah, cerita rakyat, serta seni pertunjukan daerah.
Dari keberagaman budaya tersebut dapat memperkuat rasa nasionalisme, hal ini dapat dimulai dengan pemupukan rasa cinta daerah kelahiran melalui pengenalan dan pemahaman berbagai aspek yang dimilikinya, baik fisik, sosial, maupun budayanya secara integratif. Dengan pemupukan rasa cinta daerah asal harapannya adalah akan tumbuhnya nasionalisme yang berakar kuat dimulai dari daerah masing-masing dan tentu saja kebermanfaatanya dirasakan bersama.
Pemupukan rasa cinta daerah kelahiran dan kebudayaan di daerahnya merupakan beberapa cara awal menanamkan nasionalisme. Cara ini dapat ditanamkan lebih awal pada anak yakni melalui pengajaran kecintaan budaya daerahnya seperti lagu-lagu daerah, kesenian daerah, permainan tradisional, tari daerah, dan lain-lain. Pengetahuan akan budaya daerahnya akan meningkatkan pengetahuan dan rasa syukur anak akan kekayaan negaranya sendiri. Salah satu budaya bangsa Indonesia yang dimiliki oleh setiap daerah adalah Tari Daerah
Beberapa tari daerah yang kita kenal yaitu Tari Saman Meuseukat dari Aceh (di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis, suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam), Tari Kecak dari Bali (sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa), Tari Merak dari Jawa Barat (sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau), Reog Ponorogo dari Jawa Timur (merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan), Tari Perang dari Kalimantan Timur (Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis), Tari Selamat Datang dari Papua (tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.), Tari Serimpi Sangu Pati dari Yogyakarta (sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut), dan Tari yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya di Kab Purworejo tempat kelahiran saya yaitu tari Dolalak.
Sedikit membahas terkait Tari Dolalak, bahwa Kab Purworejo memiliki salah satu tari kerakyatan yang menjadi ciri khas yaitu tari dolalak. Awal mula kehadirannya tidak diketahui secara pasti namun ada pada zaman penjajahan Belanda. Tari dolalak ditarikan oleh para remaja putri yang berpakaian mirip serdadu Belanda, dan puncaknya digambarkan saat penari mendem atau kerasukan setan. Pengiring yang digunakan berupa: kendang, rebana dan bedug, sedangkan syair-syairnya tentang keagamaan, pendidikan dan juga berbagai kritik dan sindiran. Tari dolalak berasal dari kata “do” dan “la-la” yang dimaksud not balok dari “do re mi fa sol la si do”, yang diambil dari pendengaran penduduk pribumi yang berubah menjadi lidah jawa dolalak, sekitar tahun 1940. Tari ini oleh rakyat Indonesia diciptakan sebagai misi keagamaan dan politik untuk memerangi Belanda. Tari ini dipentaskan pada saat-saat tertentu, diantaranya; mantu, sunatan dan syukuran.

Tantangan Kebudayaan Indonesia
Kehidupan manusia tidak pernah statis dan pada seiring waktu akan selalu mengalami perubahan sosial termasuk pula budaya karena budaya adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga mau tidak mau kita akan mengalami perubahan dari budaya lama menjadi budaya baru yang mungkin sebagian atau bahkan seluruhnya berbeda dari kebudayaan yang sebelumnya. Jika pada zaman dahulu perubahan budaya biasanya terjadi dalam waktu lama, namun pada zaman yang kian modern berkat kemajuan teknologi dan juga globalisasi dalam segala aspek kehidupan manusia di bumi ini sehingga perubahan budaya terjadi cukup cepat dan tidak jarang radikal.
Tidak heran jika di Indonesia pun terjadi kegamangan budaya karena intervensi budaya modern dari luar yang makin gencar. Selain itu, generasi muda kita sebagai produk modernisme semakin kurang tertarik terhadap hal-hal yang berbau tradisi karena dianggap kuno, ketinggalan zaman dan hanya milik generasi tua belaka. Menghadapi keadaan itu, pemerintah dan segenap kelompok masyarakat yang peduli sebenarnya tidak tinggal diam.
Karena bagaimanapun budaya tradisional patut dilindungi dan dilestarikan. Budaya tradisional terkandung nilai-nilai luhur pembentuk jati diri bangsa. Ketika nilai-nilai ini hilang dan tidak lagi dimengerti oleh generasi muda maka mereka hanya akan memiliki nilai-nilai global, dan hilanglah jati diri bangsa Indonesia ini.
Masalahnya upaya-upaya pemeliharaan dan pelestarian budaya tradisional sampai saat ini tidak begitu mudah dilakukan di tengah serbuan budaya modern dari luar. Selain masalah internal seperti kurang ketertarikan masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya dan upaya pelestarian yang belum terasa gaungnya, juga terjadi masalah eksternal salah satunya arus globalisasi.

Tantangan Melestarikan Kebudayaan Itu Bernama Globalisasi
Globalisasi diidentikkan dengan proses integrasi negara yang ada di dunia sehingga menjadi tanpa batas. Setiap peristiwa yang terjadi di suatu wilayah dapat diketahui secara cepat dan dapat menimbulkan efek dibagian dunia yang lain. Disini kita melihat bahwa nantinya dengan proses integrasi seperti ini dikhawatirkan rasa nasionalisme akan memudar. Karena nantinya eksistensi negara-bangsa juga akan mengalami kemunduran. Karena pada dasarnya negara sudah tidak memiliki kekuatan apa-apa, semuanya dikembalikan kepada kekuatan dunia internasional. Pihak asing nantinya dapat mengintervensi setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Semakin terbukanya arus informasi juga mempengaruhi pola pikir suatu bangsa. Masuknya budaya dan nilai asing turut merubah cara pandang anak bangsa. Semangat kebersamaan dan gotong royong telah digantikan dengan semangat individualisme. Ikatan negara bangsa sebagai hasil dari pergaulan antara kedaulatan negara mulai merenggang. Akibatnya kita lihat banyak konflik yang terangkat kepermukaan. Konflik yang muncul tersebut ternyata diakibatkan oleh masalah sepele.
Belakangan ini juga muncul gerakan separatisme yang mengarah pada ancaman disintegrasi. Hal-hal seperti ini diakibatkan karena memudarnya semangat persatuan dan rasa nasionalisme. Tantangan seperti itu hanya bisa diatasi bila bangsa Indonesia di satu pihak tetap mempertahan identitasnya dalam ikatan persatuan nasional.

Nilai Kebudayaan Memperkuat Rasa Nasionalisme
Secara umum nasionalisme diartikan bentuk dari rasa cinta tanah air, dimana seseorang atau sekolompok manusia tinggal dan memperoleh kehidupan. Rasa cinta ini timbul karena adanya karena adanya perasaan senasib antara sesama manusia yang ada dalam sebuah kelompok dan mendiami suatu daerah.
Belakangan ini beberapa terlihat usaha dari pemerintah untuk mematenkan sebagian budaya bangsa, mengingat banyaknya budaya bangsa kita yang di klaim Negara tetangga. Usaha yang dilakukan belakangan ini hendaklah bukan hanya pihak pemerintah saja, tetapi terlihat dari masyarakat yang gencar menunjukkan kebudayaan bangsa dengan pemakaian batik misalnya, bisa terlihat dari banyaknya busana batik dikantor dan sekolah yang digunakan, dan naiknya produksi batik.
Keadaan seperti inilah yang terus harus dijaga, bukan hanya terhadap batik saja tetapi juga dengan keragaman budaya kita yang lain yaitu lagu daerah, pakaian adat, rumah adat, alat musik daerah, dan tari daerah.
Untuk melestarikan kekayaan bangsa sebenarnya bukan hal yang sulit, kita dapat melestarikan budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya menggunakan baju batik, menyanyikan lagu-lagu khas daerah masing-masing, dan menampilkan tari-tari daerah dalam setiap acara. Dan untuk itu semua perlu adanya peran dari pemerintah dan masyarakat. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk melestarikan budaya asli Indonesia tersebut.
Mungkin agak sedikit lucu, tetapi dengan banyaknya budaya bangsa kita yang di klaim Negara tetangga berdampak baik terhadap rasa nasionalisme yaitu masyarakat Indonesia sadar akan pentingkannya kebudayaan sehingga masyarakat Indonesia memiliki rasa menjaga dan melestarikan kebudayaan sebagai warisan dari nenek moyang.

Meningkatkan Sikap Rasa Nasionalisme
Ada beberapa sikap yang bisa meningkatkan rasa nasionalisme, yaitu:
1. Mulailah menggunakan peralatan hasil karya bangsa sendiri, hal ini bisa menambah rasa cinta dan bangga akan hasil karya tangan-tangan kreatif penduduknya.
2. Mulailah memperhatikan sejarah perjungan para pahlawan pendiri dan pembela bangsa ini, dengan keringat, darah, bahkan nyawa meraka rela korbankan untuk mempersatukan bangsa ini dan menjadi bangsa yang merdeka. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan mempelajari sejarah, bias membaca, mengunjungi museum atau mendengar cerita jejarah hidup kakek nenek kita.
3. Pemupukan rasa cinta daerah kelahiran dan kebudayaan di daerah, ini merupakan cara awal menanamkan nasionalisme. Cara ini dapat ditanamkan lebih awal pada anak yakni melalui pengajaran kecintaan budaya daerahnya seperti lagu-lagu daerah, kesenian daerah, permainan tradisional, tari daerah, dan lain-lain.
4. Mulailah menciptakan prestasi dalam semua bidang misalkan dar bidang olah raga, akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan sikap rela bekorban demi bangsa. Biasanya hal inilah yang paling banyak membuat pegaruh dalam diri seseorang dalam menigkatkan jiwa nasionalisme.

Clossing Stattemen
Keragaman budaya yang ada diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia, keragaman yang ada bukan berarti memecah-belah bangsa Indonesia itu tersendiri akan tetapi memperkaya dan memperkokoh kesatuan bangsa Indonesia dan keberagaman budaya ini dapat dilestarikan menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan dari bangsa Indonesia.
Sebagai generasi muda penerus bangsa walaupun belum bisa mengambil kebijakan yang berpengaruh luas, setidaknya kita harus cerdas dan sigap dalam menyikapi dan menindaklanjuti segala perubahan yang ada, dengan cara ikut serta dalam upaya pelestarian budaya bangsa kita.

0 komentar:

Posting Komentar