Sabtu, 30 Mei 2015

NEGARAWAN MUDA BERSUMPAH MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN BANGSA

By: Adi Angga Sukmana, Penerima Manfaat Beasiswa SDM Ekspad DD - SEBI
Optimisme Pemuda
Saya adalah seorang activist mahasiswa dan juga merupakan bagian dari pemuda agen perubahan bangsa. Saya sadar bahwa saya merupakan bagian dari Indonesia, bertugas sebagai seorang mahasiswa  yang tidak hanya bertanggung jawab pada kuliah, namun juga pada pengabdian sebagai penerus bangsa. Pemuda memiliki potensi yang dibutuhkan bangsa ini untuk menjadi lebih baik dalam segala hal karena pemuda adalah sumber semangat, mimpi, dan harapan.
Pemuda sekarang  sebagai kaum penerus bangsa kelak sudah semestinya memiliki mimpi atas Indonesia di masa mendatang. Mimpi-mimpi dan tujuan yang ingin dicapai untuk Indonesia tersebut harus terpikirkan dan disusun dari sekarang guna menjadi tonggak perjuangan bangsa.
Bangsa Indonesia memang sedang diterpa badai problematika, mulai dari persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, serta sejumlah tumpukan problem bangsa yang belum kunjung membaik. Akses pendidikan, misalnya, masih menjadi barang mewah bagi sebagian warga. Tetapi tetap saja semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti dan terus pesimistis memandang masa depan Indonesia. Para pemuda Indonesia harus tetap optimistis dalam melihat masa depan, sekaligus mengantisipasi gejala pesimisme massal yang semakin mendera Indonesia.
Bangsa ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai membangun sebuah mimpi Indonesia masa depan. Membangun optimisme kolektif bahwa suatu saat para anak muda akan mampu mewujudkan mimpi Indonesia, dan menjadi terhormat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Bahkan lebih dari itu, bangsa ini perlu bermimpi untuk suatu saat memimpin dunia.
Peran pemuda dalam membangun Indonesia yang lebih baik dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, perspektif masa kini, berhubungan dengan posisi strategis pemuda dalam mengawal perjalanan bangsa. Kedua, perspektif masa depan, berkaitan dengan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk masa depan dalam menggapai mimpi individu setiap pemuda tentang dirinya dan tentang Indonesia.

Indonesia Harus Berbenah
Indonesia memang telah merdeka, tapi tidak untuk anak-anak jalanan, tidak untuk warga miskin, tidak untuk buruh, tidak untuk mereka yang masih jauh dari kata sejahtera. Banyak permasalahan yang muncul pada negara ini, diantaranya permasalahan dibidang politik, hukum, ekonomi, pendididikan, dan berbagai masalah lainnya.
Mari kita analisa lebih jauh permasalahan mendasar berbagai masalh negri, misalkan masalah dibidang politik dan hukum, yaitu terkait dengan kepemimpinan. Kita merasakan kepemimpinan secara nasional belum sepenuhnya efektif dalam mengejar ketertinggalan-ketertinggalan yang ada. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di negeri ini seolah menjadi sebuah budaya yang tidak bisa lepas. Nasib Indonesia masih begitu buram kedepannya jika KKN menjadi sebuah budaya para pemimpin negri ini.
Dibidang ekonomi pun kondisinya tidak jauh berbeda, tingkat pengangguran tinggi, daya saing cenderung melemah, pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, dan kita masih banyak menemukan kemiskinan di pelosok-pelosok negeri ini. Disaat kaum marginal sibuk mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup, disisi yang lain para politisi yang haus kekuasaan sibuk mencari dukungan masyarakat.
Permasalahan dibidang pendidikan sangat memprihatinkan. Sangat jelas tertera di UUD Pasal 31 ayat 1, bahwa “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”, seharusnya di era ini sudah tidak ada lagi kasus seorang anak tidak melanjutkan sekolah karena tidak memiliki biaya. Permasalahan pendidikan ini telah membuat kekayaan yang ada dikuras habis oleh negara lain karena kita belum mampu mengolahnya.

Mimpi Negarawan Muda
Kalau boleh sedikit membayangkan masa depan bangsa ini, bahwa Indonesia adalah bangsa yang subur dan makmur, bangsa yang dapat memberi harapan besar dan mewujudkan mimpi warga negara, bangsa yang para pemimpinnya benar-benar orang arif dan bijaksana, yang dapat dijadikan contoh bagi putra-putri bangsa, serta selalu memihak dan memikirkan nasib rakyatnya.
Saat dimana masyarakat mampu mandiri dalam semua sendi kehidupan, saat masyarakatnya bermoral dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan, saat para intelektual muda berani mengelola kekayaan alam yang dimiliki bangsa ini, saat pendididikan tidak lagi menjadi barang mewah bagi sebagian masyarakat, saat lapangan pekerjaan melimpah sehingga jumlah pengangguran berkurang, dan saat warga bangsa ini menjadi tuan rumah atas tanahnya sendiri.
Untuk itu maka dibutuhkan lah solusi-solusi untuk menggapai mimpi tersebut, misalnya dalam bidang ekonomi cara bagaimana agar kita terbebas dari penjajahan ekonomi asing seperti contohnya dengan mengutamakan membeli produk dalam negeri dibandingkan produk asing. Solusi lainnya dibidang ekonomi adanya transparansi anggaran yang dilakukan pemerintah.
Selama ini yang kita ketahui untuk melakukan pengecekan kesehatan saja masyarakat terkadang segan karena harus mengeluarkan biaya, atas dasar itu perlu adanya solusi dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat dapat mengecek kesehatannya secara gratis. Sementara itu, di bidang pendidikan bagaimana mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional hingga penyusunan kurikulum yang dapat mencerdaskan bangsa.
Mewujudkan mimpi Indonesia yang lebih inklusif tersebut sejatinya perlu disiapkan sejak sekarang. Memang tak mudah melakukannya, mungkin hasil utuh baru dirasakan 30-40 tahun ke depan, atau paling tidak di usia seabad Republik Indonesia pada 2045 nanti semua akan terwujud.
Tentunya dalam mewujudkan mimpi tersebut terletak ditangan pemuda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi. Negara ini membutuhkan pemuda yang memiliki keahlian dan dan intelektual yang cukup mumpuni. Bangsa ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai mewujudkan mimpi indonesia di masa depan.
Paling tidak ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu dimiliki para pemuda dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia. Pertama (1), diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi. Pasalnya, Indonesia di masa depan sangat membutuhkan anak muda yang berintegritas tinggi, serta memiliki mentalitas antikorupsi.

Kedua (2), spesialis keilmuan dan intelektual yang mumpuni. Para mahasiswa, perlu memiliki spesialisasi dalam menguasai suatu bidang pengetahuan secara mendalam sesuai dengan bidang fokusnya masing-masing. Ketiga (3), karakter pemimpinan profesional. Karakter ini tidak bisa didapatkan di dalam ruang-ruang kelas. Kepemimpinan didapatkan dari pengalaman aktivitas keorganisasian. Di situlah para pemuda dan mahasiswa diasah kemampuan manajerialnya dengan berbagai konflik dan persoalan, dan dilatih untuk peduli  lingkungan serta memahami masyarakatnya.

(Foto Mahasiswa Temu Nasional Aktivist Indonesia 2015 perwakilan dari STEI SEBI)

Menyiapkan Masa Depan Bangsa
Kurang lebih hal tersebut lah yang menjadi salah satu dasar diadakannya kegiatan TEMU NASIONAL 2015 yang diikuti oleh Penerima manfaat Beasiswa Aktivist Nusantara Indonesia dari delapan kampus di Indonesia , yaitu IPB, ITB, UGM, UI, UNPAD, UNS, UNSRI, dan STEI SEBI. Kegiatan TEMNAS kali ini mengangkat tema “Manifesto Negarawan Muda Merancang Masa Depan indonesia” dan berlangsung dari tanggal 30 April – 03 Mei 2015 di Wisma Atlit Palembang.
Temu Nasional Aktivist Nusantara 2015 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa ini diikuti oleh para aktivis mahasiswa peduli bangsa yang mewakili mahasiswa dari seluruh tanah air Indonesia guna menyatukan mimpi-mimpi mereka secara kolektif. Jadi, ketika para pemimpin saat ini tengah berusaha mewujudkan mimpi kesejahteraan umum, maka para pemimpin-pemimpin masa datang juga telah mempersiapkannya dari sekarang.
Melalui berbagai rangkaian acara yang dilakukan oleh penyelenggara yaitu pihak Dompet Dhuafa, diharapkan dengan adanya sharing knowledge, sharing advice, sharing time, dan sharing ideas yang dilakukan dalam kegiatan Temu Nasional Aktivist Nusantara 2015, seluruh masyarakat Indonesia khususnya para pemuda bisa terinspirasi, yang pada akhirnya merasa memiliki mimpi dan tujuan bersama yang bisa kita perjuangkan bersama-sama.
Harapan besar para Aktivis Nusantara bahwa semoga hasil Manifesto Negarawan Muda ini dapat menginspirasi seluruh pemuda Nusantara, dan menjadi sebuah sepirit baru dalam pergerakan perjuangan untuk mencapai cita-cita dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan pada akhirnya, kegiatan ini menghasilkan sebuah manifesto negarawan muda dengan sumpah yang berbunyi:

SUMPAH NEGARAWAN MUDA
1. Kami negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan menghormati keberagaman suku, budaya, dan agama.
2. Kami negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, integritas, dan ilmu pengetahuan.
3. Kami negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk menjaga segala bentuk potensi dan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sebagai modal berharga dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.
4. Kami negarawan Muda Indonesia, berkomitmen untuk mendorong terciptanya pendidikan dan kesehatan yang adil, merata, dan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia.

Akhirnya, pada momentum Temu Nasional Aktivist Indonesia 2015, setiap Negarawan Muda yang mengikuti Temu Nasional tersebut membuat visi diri serta memproyeksikan mimpi individunya tersebut pada 10, 20, 30, bahkan 40 tahun ke depan, akan memiliki peran dan posisi apa, dan di mana di tengah-tengah masyarakat, yang kemudian visi individu tersebut disatukan dan menjadi rumusan dalam penyusunan Sumpah Negarawan Muda.
Monumen Perjuangan Rakyat adalah tempat dims Sumpsh Negarawan muda tersebut dideklarasikan. MONPERA yang dibangun untuk mengenang sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda tersebut menjadi saksi bisu tekad dan sumpah Negarawan Muda untuk berbakti pada Negri, serta memperjuangkan mimpi besar Negarawan Muda untuk masa depan bangsa Indonesia, yaitu untuk memajuakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan spesifikasi keahlian dan peran aktif yang dimiliki para pemuda di bidangnya masing-masing akan mempermudah untuk mewujudkan mimpi besar Negarawan Muda Indonesia di tepat 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk mewujudkan Kemerdekaan Indonesia yang dimiliki oleh setiap warga Indonesia
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!!

REFERENSI
Republik Indonesia. (1945). "Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 Republik Indonesia". Sekretariat Negara. Jakarta.

Hanta Huda A. R. (2015). “Pemuda dan Mimpi Indonesia”. From: (http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=12158&coid=1&caid=62&gid=3) 29 Mei 2015

JIKA AKU MENJADI KETUA BAZNAS

By: Adi Angga Sukmana

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya kesempatan untuk dapat kembali menulis sedikit apa yang saya ketahui, artikel terakhir yang saya tulis adalah tentang “Peran BMT Berbasis Masjid” yang alhamdulillah dengan artikel tersebut bisa mengantarkan mendapatkan beasiswa tambahan, pada artikel kali ini saya mencoba sedikit berandai-andai jika saya menjadi ketua Badan Amil zakat Nasional atau lebih dikenal BAZNAS, menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dan pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
Sebagai umat Islam kita diwajibkan mengeluarkan zakat jika sudah sampai nisab dalam artian apa bila harta kita telah mencapai dengan jumlah yang ditentukan didalam Al-qur’an maka kita wajib mengeluarkan sebagian harta kita tersebut untuk zakat, lain dari pada itu dalam Islam juga ada yang namanya zakat fitrah yang hukumnya wajib dikeluarkan setiap akhir Ramadhan.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al baqarah, 277)
Jika berbicara apa hikmah dari kita mengeluarkan zakat itu sangatlah banyak, salah satunya adalah dengan zakat kita bisa berbagi kepada orang yang tidak mampu, jika kita memang memiliki harta yang lebih maka kewajiban kita untuk berbagi kepada saudara saudara kita yang kurang beruntung, jangan sampai ada dalam diri kita sifat Angkuh, Sombong menganggap bahwa semua harta yang kita miliki saat ini adalah milik kita itu salah, semua harta yang kita miliki saat ini adalah milik Allah SWT,yang hanya sementara dititipkan kepada kita yang mana didalam harta yang dititipkan oleh Allah tersebut kepada kita terdapat hak hak orang kurang mampu, oleh karena itu kita sebagai yang dititipkan harta oleh Allah wajib mengeluarkan zakat yang telah ditentukan oleh Al-qur’an
Langsung saja karena saya orangnya suka berfikir taktis, yaitu jika benar saya menjadi ketua BAZNAS yang sesungguhnya kalau boleh jujur bahwa menjadi ketua BAZNAS adalah cita-cita saya semenjak masuk STEI SEBI, pertama (1), tentu saja saya akan membuat struktur organisasi serapih mungkin dengan beberapa tujuan yaitu diantaranya agar pengumpulan atau pemungutan zakat bisa tersusun rapi dan maksimal disetiap Provinsi bahkan di setiap Kabpaten diseluruh Indonesia, in shaa Allah andai struktur BAZNAS sudah rapi dan terstruktur bukan tidak mungkin target 10 triliun rupiah dapat tercapai, yang saat ini BAZNAS tiap tahunya pengumpulan zakat masih kisaran 2 s/d 4 triliun rupiah. Kedua (2), menghimbau semua PNS membayar zakat melaliu BAZNAS, seperti yang saya ketahui dari koran online bahwa otensi zakat PNS seluruh Indonesia diperkirakan mampu menghimpun dana tak kurang dari Rp 8 triliun, juga langkah kedua ini juga sesuai dengan pidato Presiden SBY yang juga menetapkan bahwa tanggal 27 Ramadhan sebagai Hari Zakat Nasional, Senin, 23 Juni 2014.
Ketiga (3), memperluas jangkauan pengumpulan zakat sampai ke luar negeri dimana para warga negara Indonesia yang tinggal diluar negeri, tentu saja tujuanya untuk meningkatkan pemasukan. Keempat (4), pengumpulan tidak hanya zakat, tetapi juga infaq, sedekah, dan wakaf, sehingga bisa mawadahi para muzaki yang sudah membayar zakat tapi masih ingin berifak, sedekah, ataupun wakaf.
Jadi itulah langkah langkah sederhana saya untuk bisa memaksimalkan potensi BAZNAZ, tentu saja jika saya menjadi ketua BAZNAS. Berdasarkan survei Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pada 2011 potensi zakat mencapai Rp217 triliun, potensi zakat inilah yang kemudian diyakini mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan suatu masyarakat, tetapi realisasinya kurang dari 5%. Saya mempunyai harapan besar bahwa BAZNAS bisa memaksimalkan potensinya, dan langkah langkah yang saya buat tidak lain adalah bentuk dukungan saya kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At Taubah: 60)
Terlepas dari keyakinan penulis atas kesempurnaan tulisan ini, sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari sempurna, penulis tetap menanti kritik dan saran yang membangun.
Wabillahitaufiiq wal Hidayah, Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.