Kamis, 15 Oktober 2015

DOLLAR PULANG KAMPUNG, RUPIAH TURUN GUNUNG

Oleh: Adi Angga Sukmana


Pelemahan Rupiah sebetulnya hal yang biasa apalagi jika sifatnya hanya berfluktuasi biasa, lalu kembali ke level terkuatnya. Namun pelemahan Rupiah kali ini benar-benar mengkhawatirkan karena hampir menembus Rp 15.000 per USD. Pelemahan Rupiah kali ini adalah yang terburuk sejak tahun 1998 dan menempatkan Rupiah mata uang terendah keempat di dunia.
Bahkan pada krisis global tahun 2008 sekalipun, posisi nilai tukar Rupiah tidak pernah turun sampai serendah ini. Pada puncak krisis global tahun 2008, Rupiah hanya anjlok sampai Rp12.768 per USD sebagai titik terendahnya, sebelum kemudian segera balik lagi ke level normalnya yakni Rp9.000an per USD. Rupiah telah menyentuh Rp Rp14.600 per USD (Jumat, 24/9/15). Karena depresiasi yang cukup tajam, Bukan tidak mungkin nilai tukar rupiah terhadap dollar terus merosot hingga Rp 15.000 per USD pada hari-hari selanjutnya.
Cadangan devisa kita saat ini sekitar 111 miliar USD, sebenarnya merupakan level yang cukup baik. Namun secara fundamental, cadangan devisa tersebut terakumulasi dari aliran masuk modal yang terutama menuju ke bursa efek Indonesia. Sifat cadangan devisa seperti ini sangat rentan karena mudah membalik kembali ke negara asalnya.
Untuk mengubah kondisi ini bukanlah pekerjaan mudah. Diantaranya faktor-faktor yang perlu dibenahi meliputi pembangunan infrastruktur, kemudahan perizinan dan birokrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemberantasan korupsi yang mengurangi efisiensi dunia usaha, dan seterusnya. Semua faktor ini pada muaranya akan meningkatkan daya saing, kemudian memperbaiki neraca eksternal, menghasilkan dan menumpuk cadangan devisa, dan akhirnya memperkuat posisi kurs rupiah terhadap mata uang asing.
Pembentukan kurs rupiah tidak berhenti hanya sampai di situ. Kurs rupiah juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yang berasal dari dinamika perekonomian global. Dalam hal pelemahan nilai tukar rupiah, faktor yang paling besar adalah dinamika perekonomian Amerika Serikat. Krisis ekonomi juga pernah melanda Amerika Serikat pada tahun 2008-2009, yang puncaknya pada pertengahan 2011 menyebabkan USD mengalir ke mana-mana ke seluruh dunia, menyebabkan dampak baik bagi Indonesia karena dapat menikmati tumpukan cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah, yakni USD 124,67 miliar pada Juli-Agustus 2011. Akibatnya, rupiah pun menguat hingga rekor tertinggi Rp 8.560 per USD.
Namun kondisi perekonomian Amerika Serikat secara pelahan tapi pasti mulai menemukan kembali jalurnya yang benar. Pengangguran mengalami penurunan yang tajam dari puncaknya 10 persen (2009-2010) menjadi 5,8 persen. Singkatnya, perekonomian AS kini telah kembali bugar, meski belum sepenuhnya. Ini lah salah satu penyebab Dollar pulang kampung kembali ke Negara asalnya, sehingga negara-negara yang awalnya menyimpan cadangan devisa Dollar cukup banyak seperti Indonesia menjadi berkurang sehingga menyebabkan kurs Rupiah melemah, dan kurs Dollar menjadi naik.
Faktor lain yang menjadi melemahnya rupiah diakhir tahun 2015 ini adalah, penemuan energi minyak baru bernama shale oil, yang dihasilkan dari bebatuan yang dipanasi di negara bagian Colorado, Wyoming dan Utah. Penemuan ini telah menyebabkan Amerika Serikat kini menjadi negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia dengan cadangan 1 triliun barrel. Inilah alasan kenapa harga minyak dunia meluncur turun ke USD 55 per barrel, atau separuh dari posisi harga USD 115 per barrel pada pertengahan 2014.
Usaha-usaha untuk menjaga Rupiah agar tidak terus melemah telah banyak di lakukan. Menteri Keuangan kita, Bambang Brodjonegoro dan Menko Perekonomian yang baru, Darmin Nasution, sibuk mencari solusi terbaik untuk mengangkat kembali Rupiah dari keterpurukannya. Dampak paling buruk jika Rupiah semakin melemah adalah krisis ekonomi. Awal kerusuhan yang terjadi tahun 1998 dimulai dengan krisis moneter, disusul oleh krisis ekonomi dan puncaknya pada krisis politik. Oleh karena itu, setiap komponen baik pemerintah, swasta maupun rakyat Indonesia harus bersatu dalam menghadapi dampak buruk melemahnya Rupiah.
Menurut Keterangan Pers Kementerian Keuangan Republik Indonesia bahwa perlu kita garis bawahi bahwa tren depresiasi nilai tukar Rupiah Indonesia kali ini berbeda dengan kondisi pada saat krisis keuangan tahun 1997-1998 dan krisis 2008-2009. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini jauh lebih baik, dan beberapa indikator lain seperti indeks harga saham gabungan (IHSG) dan posisi cadangan devisa menunjukan tren peningkatan, berbeda dibandingkan dengan kondisi pada saat dua krisis terdahulu terjadi.
Perlu kita apresiasi juga beberapa langkah pemerintah telah dilakukan untuk perbaikan penyehatan APBN dan untuk mendukung stabilitas makroekonomi antara lain melalui defisit APBN yang dijaga pada tingkat yang rendah serta alokasi belanja APBN dibuat lebih produktif. Selain itu rasio utang Pemerintah terhadap PDB berada pada kisaran 24 persen yang merupakan tingkat yang aman dan rendah dibandingkan dengan negara lain.
Seharusnya pemerintah secepatnya melakukan swasembada beras, daging sapi, bawang, cabai, kedelai, gula, garam hingga singkong sehingga tidak perlu diimpor dari luar negeri. Pemerintah juga jika terpaksa berutang, lebih baik meminjam uang rakyat dengan menerbitkan lebih lanjut surat utang kepada rakyat dan bukan meminjam utang kepada luar negeri. Kemudian bagi para konsemen dan masyarakat harus mengutamakan konsumsi produk-produk dalam negeri.

RESUME BUKU: KOPERASI SYARIAH TEORI DAN PRAKTEK

Penulis: Nur Syamsudin Buchori
By: Adi Angga Sukmana
 


Salah satu lembaga ekonomi rakyat yang menjadi syariah adalah koperasi syariah. Koperasi syariah adalah sebuah badan usaha koperasi yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai syariah Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan hadist. Salah satu usahanya ialah simpan pinjam.
Usaha koperasi di bidang simpan pinjam ini sangat berbeda dengan simpan pinjam koperasi biasa yang memakai perangkat bunga (riba). Sistem operasional koperasi syariah unit simpan pinjam, persis seperti Baitul Mal wat Tanwil (BMT).
BMT ialah lembaga ekonomi masyarakat yang bertujuan untuk mendukung kegiatan usaha ekonomi rakyat bawah dan kecil, yang dijalankan berdasarkan syariat Islam. BMT berintikan dua kegiatan usaha yang mencakup baitul mal dan baitul tanwil.
BMT sebagai baitul mal adalah lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya menerimadan menyalurkan dana umat Islam yang berasal dari zakat, infaq dan sedeqah. Penyalurannya dialiksikan kepada mereka yang berhak (mustahiq) zakat, sesuai dengan aturan agama dan sesuai dengan manajemen keuangan modern. Dalam mengelola dana ZIS dan waqaf ini, BMT tidak mendapatkan keuntungan finansal, kaena hasil zakat tidak boleh dibisniskan BMT.
Sedangkan BMT sebagai baitul tanwil adalah lembaga (institusi) keuangan umat Islam yang usaha pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan menyalurkan lewat pembiayaan usaha-usaha masyarakat yang produktif dan menguntungkan sesuai dengan sistem ekonomi syariah.
Dengan demikian, selain menghimpun dana dari masyarakat, melalui investasi/tabungan, kegiatan Baitul Tanwil adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi umat, terutama pengusaha kecil.
Selain unit simpan pinjam, BMT juga bisa secara langsung bergerak di bidang uasaha sektor riel, seperti toko serba ada, peternakan, perikanan, jasa wartel, ekspor impor, leveransir, kontraktor dan sebagainya.
BMT sebagai lembaga yang menjadi model koperasi syari’ah, merupakan basis strategi gerakan koperasi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena, Pertama, BMT didirikan dengan semangat koperasi, yaitu semangat kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat disekitar lokasi masyarakat itu sendiri. Kedua, Pendiri BMT minimal berjumlah 20 orang sebagaimana pada koperasi biasa, Ketiga, BMT dikelola oleh Manager profesional yang dilatih untuk mengelola BMT. Keempat, Sistem operasi BMT telah disiapkan sebelumnya dalam bentuk manual atau pedoman kerja yang baku dan serupa antar BMT se – Indonesia, Kelima, BMT memiliki lembaga suvervisi yang membina secara teknis pembukuan dan manajemen BMT, yaitu PINBUK ( Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil ).
Usaha Koperasi Syariah BMT dapat berbentuk usaha sektor riel, seperti  Koperasi Serba Usaha, Koperasi Tani, nelayan, ekpor impor dan dapat pula dalam bentuk usaha simpan pinjam. Dalam unit simpan pinjam koperasi syariah menawarkan produk-prosuk syariah, seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, ba’i bitsamil ajil, wadhiah, qardhul hasan dan sebagainya. Oleh karena itu sistem simpan pinjam didasarkan kepada prinsip syariah, maka akuntansinya juga menggunakan konsep-konsep syariah.
Pengelola Koperasi Syariah BMT memiliki syarat-syarat khusus yang berbeda dengan pengelola koperasi biasa (konvensional). Dalam buku Pedoman BMT yang diterbitkan PINBUK dinyatakan bahwa kualifikasi pengelolaan koperasi syariah BMT ialah, Pertama,memiliki landasan iman yang kuat dan sikap keikhlasan. Kedua, amanah, jujur dan berakhlak mulia. Dua syarat ini menjadi syarat utama sebagai pengelola BMT. Bila iman tipis dan sikap tidak amanah, jangan sekali-kali menjadi pengelola BMT. Ketiga, mampu berkerjasama dalam suatu pekerjaan, khususnya dalam menumbuhkandan memajukan BMT. Keempat, berkerja secara profesional. Kelima, minimal berpendidikan D3 (tapi sebaiknya S1). Keenam, berasal dari daerah sekitar BMT dan memang tinggal di sekitar BMT itu.
Buku ini mengupas tuntas tentang Koperasi Syariah, salah satu pilar penting penyangga ekonomi kerakyatan. Keunggulan buku ini bukan hanya pada isinya, melainkan juga karena ditulis oleh seorang dosen, trainer dan praktisi yang memiliki jam terbang panjang. Buku ini menjelaskan secara rinci dari mulai sejarah, awal pendirian Koperasi syariah sampai dengan teknis pengoperasiannya dan pembuatan laporan keuangan.
Untuk kelemahan buku ini yaitu tidak menjelaskan terkait badan hukum Koperasi syariah yang itu sebenarnya cukup penting untuk diungkapkan karena ini menyangkut legalitas Koperasi Syariah itu berdiri dan mengantisipasi jika terjadi masalah sengketa, perizinan, dan lainnya.

PERLUNYA OPTIMALISASI PENGELOLAAN DANA TALANGAN HAJI


By Adi Angga Sukmana
Haji sebagai rukun Islam yang kelima ternyata bukan saja bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan nilai-nilai spritual pelakunya, namun juga menyimpan potensi ekonomi yang besar, lalu apakah Kementerian Agama sebagai penanggung jawab penyelenggaraan haji dan umrah selama ini sudah optimal dalam memanfaatkan potensi dana haji yang begitu besarnya mengalir setiap tahun di rekening Menteri Agama? tapi sudahkah pengelolaan dana haji selama ini memberikan manfaat banyak dan meningkatkan kesejahteraan serta pelayanan jama’ah haji Indonesia. Sehingga ada harapan besar melalui ekonomi haji dapat mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan nasional.
Harus diakui, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa dan 85,2% beragama Islam. Sedangkan Malaysia hanya berpenduduk 27 juta jiwa dan 60,4% beragama Islam. Perbandingannya sangat banyak. Jika mengacu pada hasil keputusan OKI bahwa kuota haji dibagi 1:1.000 Populasi Muslim dalam suatu daerah, maka Indonesia mendapatkan 211.000 kuota haji, sedangkanMalaysia hanya 26.000 kuota.
Dari data diatas maka tentu kita akan memahami bahwa mengelola jamaah dengan jumlah sedikit lebih mudah dibanding mengelola jamaah dalam jumlah banyak. Tapi langkah cerdas telah di lakukan oleh lembaga tabung haji Malaysia dalam memberikan fasilitas lebih kepada jamaah hajinya yaitu dengan pengelolaan dana haji yang tepat. Pembayaran calon jamaah haji reguler di Malaysia diharuskan melalui satu pintu yaitu Tabung Haji. 
Setiap tahunnya Tabung Haji sudah membayarkan zakat nasabah kepada Pusat Zakat pemerintah sebesar 2,5 persen. Jadi nasabah haji tidak perlu bingung menghitung berapa zakatnya pada tahun tersebut karena masalah tersebut sudah diurus oleh Tabung Haji. Jadi semua fasilitas dan manfaat dirasakan langsung oleh nasabah secara terus-menerus, karena selain mereka mendapatkan uang dari hasil keuntungan, zakatnya pun sudah dibayarkan, dan bila mau berangkat haji semuanya diurus penuh oleh Tabung Haji Malaysia.
Sedangkan saat ini penempatan setoran dana haji jamaah haji Indonesia lebih banyak terserap pada instrumen-instrumen keuangan syariah seperti sukuk. Padahal jika dana sebesar itu dapat dioptimalkan melalui sebuah lembga keuangan Islam yang secara khusus mengelola dana haji tersebut, tentu akan dapat membantu mengembangkan ekonomi syariah terutama meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia.
Untuk pengelolaan indirect cost (indirect cost adalah uang pengembangan dari titipan jamaah di bank) Malaysia lebih patut mendapatkan acungan jempol. Namun ini bukan tanpa alasan, mereka mendapatkan indirect cost lebih banyak karena jumlah antrean jamaah di Malaysia lebih panjang (26 tahun), sementara di Indonesia saat ini hanya 13 tahun (untuk Jawa Tengah). begitupun dengan kebijakan pengelolaannya. Indonesia dinilai lambat dalam mengelola indirect cost.
Itulah mengapa sistem pengelolaan dana haji Malaysia memilih pendekatan bisnis di dalam pengembangannya. Meski lembaga ini dikelola oleh aparat pemerintah, Lembaga Urusan dan Tabung Haji Malaysia yang melahirkan produk Tabungan Haji merupakan lembaga yang berorientasi pada bisnis. 
Tidak heran, dari keuntungan setiap tahunnya, Tabung Haji mampu memberikan sejumlah subsidi bagi jamaah haji Malaysia dalam menunaikan ritual ibadah haji sehingga mereka bisa membayar ongkos haji dengan murah dengan standar pelayanan ONH Plus. 
Dengan kehadiran Tabung Haji yang sudah didirikan sejak 1963, mereka telah memainkan peran penting untuk Muslim Malaysia, banyak warga Malaysia yang tidak mampu untuk berangkat Haji, tetapi dengan Tabung Haji, mereka mempunyai kemudahan dan memperoleh keuntungan dari dana tabungannya.
Beberapa pakar dalam tulisannya telah mengusulkan pemerintah untuk pengelolaan haji untuk dibuat satu pintu seperti Malaysia, yaitu dengan Tabungan Haji Indonesia. Dengan total dana haji yang tidak kecil, jika pendirian Tabungan Haji Indonesia dapat direalisasikan, maka bisa jadi Tabungan Haji Indonesia akan menjadi Lembaga Keuangn Syariah dengan asset terbesar.
Tabung Haji telah membuktikan diri sebagai model dimana ajaran Islam dapat diiplementasikan di dunia modern serta mampu memberikan manfaat bagi setiap individu, termasuk pemerintah. Sehingga pembentukan Badan Haji di Indonesia mendesak untuk segera didirikan.

Jumat, 25 September 2015

MAKSIMALKAN KOMPETENSI DENGAN MAGANG TERENCANA

By Adi Angga Sukmana
Masa depan kita ditandai oleh banjir informasi dan perubahan yang amat cepat dikarenakan masyarakat dunia terekspos oleh revolusi di bidang ilmu, teknologi dan seni, serta arus globalisasi, sehingga menuntut kesiapan kita semua untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada atau. akan terjadi. Artinya kita harus mampu menghadapi masyarakat yang sangat kompleks dan mendunia.
Pembaharuan pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan tak pernah henti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh hasil perubahan dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kulitas pendidikan dan pembelajaran. Dan mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di mata dunia pendidikan baik dari dalam maupun luar negeri demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan menjadikannya kehidupan yang lebih baik.
Kompetensi menurut Hall dan Jones (1976) adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur. Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu, penerapan pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global.
Perkembangan dunia dalam era globalisasi memacu pergerakan pendidikan memasuki persaingan yang sangat ketat, kondisi yang seperti ini yang di emban dunia pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan perpaduan yang koheren, antara kemampuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan kemampuan praktek sebagai tuntutan pragmatis. Hal ini bertujuan untuk memperkecil distori yang mungkin timbul dalam pengetahuan teori dengan aktualisasi praktik.
Praktek Kerja Lapangan atau yang lebih kita kenal magang merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia industri sehingga seorang mahasiswa akan mampu mengatasi persaingan di dunia kerja.
Saya adalah salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI Program Studi Akuntansi Syariah, dan saya bersyukur karena mendapat kesempatan menerima manfaat beasiswa oleh Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa Program Kepakaran Ekonomi Syariah, yang salah satu program Beasiswa Kepakaran untuk mengasah kompetensi para penerima manfaatnya yaitu adanya program magang kerja terencana selama 2 bulan disalah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah, tepatnya di KJKS BMT Binamas di Kabupaten Purworejo yang saat ini memiliki 10 cabang, dan saya sendiri ditempatkan di Kantor Cabang Kutoarjo.
Bebrapa manfaat yang didapat dengan adanya program magang tersebut yaitu diantaranya, teori-teori yang saya pelajari di Progran Studi Akuntansi Syariah tersebut walaupun telah disampaikan dalam perkuliahan dan dianggap cukup membekali mahasiswa terjun dalam dunia kerja, namun agar teori-teori tersebut memberikan arti secara aplikatif dan lebih membekas, maka kami perlu dikenalkan secara langsung dengan dunia kerja nyata.
Terkadang beberapa mahasiswa dan perusahaan atau mungkin beberapa dari kita sering rancu sendiri saat mendefinisikan magang. Menurut sumber baku dari Undang-undang 13 tahun 2003 bahwa Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Sedangkan Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Pertama kali saya magang, tentunya saya harus beradaptasi yang lebih dari biasanya. Start dari proses mencari tempat magang, sampai akhirnya diterima. Beruntung saya mendapat tempat magang pertama yang sangat ramah terhadap anak magang karena ditempat tersebut juga sering menjadi langganan siswa dan siswi SMK Jurusan Akuntansi untuk magang, dan kebetulan KJKS BMT Binamas beralamat Kantor satu daerang dengan domisili saya tinggal sehingga bias dilaju. Disisni saya dapat pengalaman merasakan dunia kerja yang sebenarnya dan mendapat kesempatan belajar banyak hal terkait sistem di Koperasi Syariah, serta sekaligus sebagai objek penelitian skripsi yang akan saya susun. 
Ketika saya mendengar beberapa sahabat yang menceritakan pengalaman magangnya memang tidak semua menyenangkan, beberapa diantara mereka ada juga cerita yang memilukan, seperta ketika magang tidak dibimbing dulu dengan supervisor atau mentornya, ada juga yang kerjanya setiap hari kerja hanya memfotokopi dan membuatkan kopi karyawan. Itu semua bisa saja terjadi pada peserta magang siapapun, hal tersebut bias terjadi karena banyak hal diantaranya karena kurang sesuainya kompetensi yang kita punya atau yang kita pelajari dibangku kuliah dengan tempat magang yang kita pilih, selain itu juga bisa kurang memahami status magang itu bagaimana.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan oleh calon peserta magang diantaranya:
1.      Hal pertama yang harus diperhatikan bagi peserta magang yang harus menjadi motivasi utama saat proses magang berjalan adalah mencari kesempatan untuk belajar mengenali dunia kerja. Terutama bagi yang mengambil program magang sesuai dengan bidang studi saat kuliah.
2.      Pilihlah tempat magang yang sesuainya kompetensi yang kita punya atau yang kita pelajari dibangku kuliah. Sehingga linear dengan teori-teori yang kita pelajari dan kemampuan kita teraplikasikan, ini akan membuat kompetensi kita terasah dan kontribusi kita akan maksimal.
3.      Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menerima kita sebagai peserta magang, berarti perusahaan tersebut harus sudah siap dengan maintain dan monitoring yang sekiranya mampu, layak dan baik bagi peserta magang, jadi bukan sesuatu hal yang slah ketika kita meminta penempatan atau pembimbingan, tetapi kita juga harus membaca keadaan yang ada, agar tidak kecewa sekiranya permintaan kita tidak memungkinkan dipenuhi.
4.      Attitude yang baik tetap harus dijaga selama proses magang berlangsung. Karena kita membawa bukan hanya nama baik kita, tetapi juga nama sekolah dan tempat magang kita.
5.      Walaupun aspek salary harus dipertimbangkan saat perusahaan merekrut peserta magang, karena sedikit banyak mereka telah membantu berkontribusi di dalam perusahaan. Tetapi tidak perlu meminta ketika kita tidak diberi, karena kembali ke tujuan awal kita, bahwa kita melakukan magang bukan untuk mengejar salary tetapi untuk belajar mengenal dunia kerja dan mengasah kompetensi.
6.      Korban Politik Kantor, mungkin ini hal sepele dan tidak semua perusahaan mengalami ini tetapi menurut saya ini salah satu yang membuat peserta magang menjadi serba salah dan kurang betah di tempat magang. Politik kantor yang saya maksud disini yaitu ketika ada hubungan kurang sehat antar pimpinan kantor maupun pimpinan dengan staf dan bawahannya. Hubungan kurang sehat ini seperti saling menggunjing bahkan bisa saling memaki, dan biasanya peserta magang terlibat akan hal itu sebagai pendengar setia penggunjingan tersebut. Hal ini biasanya membuat peserta magang menjadi serba salah, tidak tau harus membela siapa, seandainya boleh jujur juga tidak ingin ikut terlibat, sedangkan mau berbuat sesuatu tetapi kita cuman peserta magang. Sebagai peserta magang yang bias dilakukan cukup menghindari hal tersebut sebisa mungkin.
7.      Terakhir, bahwa ketika kita sedang magang sebenarnya kita juga sedang diperhatikan berpotensi para peserta magang, karena jika memungkinkan perusahaan menawarkan peluang untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, dengan asumsi bahwa anak magang sudah mengetahui seluk beluk perusahaan, sehingga tidak harus memulai dari nol.

Perlu diperhatikan bahwa peserta magang terutama yang masih menginjak di bangku kuliah adalah resources yang betul-betul harus dimaintain dan dimonitor, walaupun mereka bukan karyawan tetapi selayaknya sebagai pekerja yang setatusnya hampir sama dengan karyawan yang sedang memberikan kontribusi kepada perusahaan, jadi usaha mereka tetap harus dihargai. Semuga beberapa poin diatas dapat terinternalisasi oleh para peserta magang. Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan dan trimakasih.
Semangat Magang !! ^_^

HILANGNYA NILAI-NILAI KEHIDUPAN BANGSA

By Adi Angga Sukmana, Penerima Beasiswa Beastudi Indonesia.


Arus globalisasi yang sedang melanda seluruh penjuru dunia terutama Indonesia telah memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Namun, hal yang menyayat hati adalah perubahan yang terjadi justru cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak. Sehingga memunculkan sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral. Mulai dari korupsi sampai pada hal kecil seperti anak-anak sekolah membolos pelajaran. Belum lagi tindakan-tindakan kriminal yang setiap hari biasa kita lihat. Hal ini membuktikan bahwa krisis moral telah dan sedang menjalar, menjangkiti bangsa ini.
Seperti diketahui bersama bahwa media, berperan besar dalam pembentukan budaya masyarakat dan proses peniruan gaya hidup, tidak mengherankan pada masa sekarang adanya perubahan cepat dalam teknologi informasi menimbulkan pengaruh negatif, meskipun pengaruh positifnya masih terasa. Kalau dapat diumpamakan remaja perkotaan sudah tertular dengan gaya hidup barat. Hal ini terlihat pada remaja mengikuti perkembangan mode dunia, mulai dari fashion, gaya rambut, casting HP yang berganti-ganti, pakaian dan sebagainya. Melalui pengaruh ini, remaja diajarkan untuk hidup boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi dimasyarakat karena terbuai dengan perkembangan zaman.
Kecenderungan masalah pada generasi muda pada era globalisasi saat ini adalah mereka tidak mengerti norma moral dan etika yang harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga banyaknya generasi muda yang ikut dalam suatu perkumpulan yang pada hakikatnya tidak menguntungkan bagi mereka, malah sebaliknya, di perkumpulan tersebut seorang remaja ataupun muda-mudi dapat terbawa oleh pergaulan yang tidak baik.
Sedikit menilik kehidupan Indonesia tempo dulu. Sejak dulu, negeri kita sudah dikenal di seluruh penjuru dunia sebagai negeri yang ramah, sopan, dan berbudi. Karena hal itu lah banyak orang-orang asing kagum dan tertarik untuk berkunjung ke negara kita. Jika dilihat dari segi sistem pendidikan kita.
Namun, yang terjadi di Indonesia saat ini adalah generasi muda lebih tertarik akan adat kebiasaan negeri lain yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat istiadat dan etika bangsa kita. Mereka menganggap lebih keren dan modern, baik itu gaya hidup maupun tingkah lakunya. Karena hal itu, timbullah pergaulan bebas di kalangan remaja dan mempengaruhi pikiran serta tingkah laku generasi muda. Merosotnya moral pada generasi muda membuat Indonesia akan semakin terpuruk dan memiliki masa depan yang suram.
Rasanya krisis moral terjadi karena nilai-nilai Pancasila sekarang ini mulai luntur dan tidak lagi diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila yang seharusnya sebagai pedoman hidup dan falsafah bangsa kini hanya sebagai semboyan belaka. Dalam bertindak, orang-orang sudah tidak mengindahkan asas Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Jati diri bangsa kini telah luntur, sehingga timbullah perilaku amoral yang merugikan orang lain dan membuat semakin terpuruknya negeri ini.
Fakta di lapangan yang dapat kita lihat adalah sekarang ini banyak orang bertindak dan berperilaku sesuai kehendaknya sendiri. Tak peduli itu merugikan orang lain atau tidak, melanggar hukum/aturan atau tidak, membahayakan dirinya sendiri dan orang lain atau tidak, yang penting menguntungkan bagi dirinya.
Sikap individualis dan egois telah menjangkiti masyarakat, terutama lingkup perkotaan. Rutinitas kehidupan perkotaan penuh dengan kesibukan dan keramaian kota, selain itu kebanyakan di perkotaan rumah-rumah dalam bentuk apartemen dan perumahan sehingga membuat orang cenderung lebih individual, kurang bersosialisasi, dan acuh tak acuh terhadap orang lain bahkan tidak mengenal tetangga-tetangganya.
Tak hanya itu saja, gaya hidup mereka pun mengikuti adat kebiasaan negeri lain. Dapat dilihat dari cara berpakaian mereka pun meniru gaya budaya luar yang minim bahan dan memperlihatkan bagian-bagian yang seharusnya tidak diperlihatkan. Bagi mereka itu merupakan gaya trend masa kini, padahal jelas-jelas itu tidak diperbolehkan agama dan melanggar etika berpakaian.
Kebiasaan anak jaman sekarang yang biasa kita lihat adalah terjadinya tawuran antar sekolah, konflik antar anak sekolah yang mengakibatkan perkelahian dan pembunuhan, kenakalan remaja yang berlebihan, siswa-siswi yang dianggap tidak sopan, tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya, juga banyak siswa sekolah yang menjadi korban narkoba (Suparno, dkk., 2002 : 9).
Kebiasaan tawuran pun sekarang malah jadi budaya, tak jarang dari mereka melakukan tawuran hanya untuk membuat sensasi, onar, dan kisruh tanpa alasan dan masalah yang jelas. Kenakalan remaja seperti free sex, pergaulan bebas, dan pemakaian narkoba sudah menjalar hingga ke pelosok desa. Belum lagi, maraknya video perzinahan yang semakin mudah diakses dan didapatkan. Dengan hanya meroggoh kocek yang tak seberapa, orang dapat mendownloadnya dari situs-situs di internet dan dari pedagang-pedagang nakal.
Belum lagi saat ini susah ditemukan pemimpin yang dapat dijadikan contoh dan bermoral tinggi. Dr. Franz Magnis Suseno menggarisbawahi bahwa para pemimpin birokrasi dan elit politik sekarang ini sudah tidak mampu berfikir lagi dan berbuat untuk kepentingan rakyat (Munib, dkk., 2012 : 106). Sehingga lahirlah korupsi dimana-mana dan ini menandakan kurang tegasnya hukum di negara kita. Kasus-kasus yang menyeret sejumlah pejabat tinggi negeri tidak segera diusut tapi seolah-olah diperlambat hingga tertumpuk kasus yang baru sehingga kasus yang lama pun terlupakan.
Menurut Isjoni (2006 : 111), sistem pendidikan kita selama ini masih lebih menitik beratkan dan menjejalkan pada penguasaan kognitif akademis. Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah dinomorduakan. Apa yang terjadi? Terbentuknya pribadi yang miskin tata krama, sopan santun, dan etika moral.
Seharusnya, penanaman nilai etika, moral, dan akhlak tidak hanya ditanamkan di lingkungan keluarga saja namun diperlukan kerja sama dari pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah. Keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama dimana seorang anak mendapatkan bekal pendidikan etika, moral, dan akhlak. Peranan orang tua sangat penting dalam proses perkembangan moral anak. Sejak dini orang tua harus mampu memberikan arahan, bimbingan, serta teladan kepada anak. Melalui pengajaran akhlak seperti  dididik dan diberikan pengertian tentang perbuatan baik dan buruk, menanamkan nilai-nilai keagamaan,  dan tata krama. Orang tua harus selalu mengawasi segala perilaku dan perkembangan anaknya terutama ketika anak menginjak usia remaja, karena di usia ini terjadi ketidak seimbangan emosi sehingga mudah terbawa ke hal-hal yang buruk.
Dalam lingkungan sekolah, peran guru harus aktif dalam memberikan penanaman etika, moral, dan akhlak kepada siswanya. Tak hanya pengetahuan saja yang diajarkan dalam pembelajaran namun guru harus mampu mendidik dan memberikan nilai-nilai kebaikan serta memberikan teladan bagi siswa. Dengan begitu siswa dapat menanamkan dan menerapkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Lingkungan bermasyarakat juga harus menanamkan etika, moral, dan akhlak adalah lingkungan masyarakat. Dan yang terakhir adalah peran pemerintah. Pemerintah harus tanggap dan sigap terhadap permasalahan moral para generasi muda yang semakin menurun. Melalui Kementerian Pendidikan Nasional, pemerintah harus mengkaji dan menelaah serta memberikan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan moralitas generasi muda. Agar tujuan yang diharapkan akan tercapai dan menghasilkan keluaran sumber daya manusia yang bermutu, berbudi luhur dan beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

PELOPOR PEMBANGUNAN DAERAH

By Adi Angga Sukmana, Penerima Beasiswa Beastudi Indonesia.


Saya rasa ini akan menjadi cerita pengalaman yang sangat berharga bagi saya, yaitu saya diberi kesempatan oleh Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa untuk bisa magang secara professional di sebuah BMT di tempat saya lahir dan tinggal sejak kecil. Sebenarnya kenapa saya ditempatkan di BMT Binamas Purworejo adalah karena rekomendasi saya pribadi yang dalam rencana Skripsi saya ingin menganalisis kesehatan BMT Binamas. Walaupun satu kabupaten dengan rumah saya yaitu di kabupaten Purworejo, tetapi jarak nya lumayan jauh karena rumah saya cukup jauh ke plosok sedangkan kantor pusat BMT Binamas di kota.
Rencana hari pertama saya magang yaitu hari senin (28 Juli 2015), yang dihari sebelumnya kebetulan saya ada pembinaan penulisan di Kantor Dompet Dhuafa Jampang (Bogor) yang harus saya hadiri sebagai peneriman manfaat beasiswa SDM Ekspad DD-SEBI. Kemudian setelah penulisan, minggu sore dihari yang sama saya langsung berangkat naik bus ke Purworejo.
Sesuai dengan prediksi sampai di Purworejo pagi dini hari pukul 05.00 WIB. Setelah beristirahat sejenak dirumah saya langsung pergi ke Kantor Pusat BMT Binamas untuk bertemu dengan Pak Sugeng Subyantomo sebagai Manager Operasional yang sekaligus sebagai mentor saya dalam dua bulan kedepan, untuk pengarahan dan penyepakatan magang saya selama dua bulan kedepan. Dalam kesepakatan akad magang tersebut saya ditempatkan di BMT Binamas cabang Kutoarjo, dan saya rasa tidak masalah karena dari kantor yang dimiliki BMT Binamas Kantor Cabang kutoarjo lah yang paling besar, baru dan lebih dekat dari rumah.
Pada awal penempatan magang saya diberi kesempatan untuk bergabung di Lembaga Amil Zakat Binamas, yang kebetulan hari-hari awal Ramadhan dan awal Tahun Ajaran Baru sehingga ada beberapa program khusus yang hanya di bulan Ramadhan dan program-program lainnya. Dalam Tim LAZ Binamas ada Pak Awang Prabowo sebagai Manager Baitul Maal, Mbak Hari Kurniasari sebagai Admin, dan Mas Widaryanto di bagian Marketing. Memang hanya 3 orang tetapi memiliki peran yang sangat sentral, karena memiliki program-program yang cukup banyak apalagi di bulan Ramadhan dan penghimpunan yang saya bilang sangat banyak apalagi hanya 3 pengelola.
Dan penempatan saya disini semoga dapat memberi kontribusi dan kebermanfaatan, yang kebetulan dalam fokus beasiswa yang saya ambil yaitu kepakaran lembaga keuangan mikro syariah, dan dalam bangku kuliah pun juga dipelajari beberapa ilmu terapan seperti akuntansi zakat, akuntansi perbankan syariah, lembaga keuangan bank dan non-bank. Sehingga harapan dari kampus dan pemberi beasiswa untuk berkontribusi langsung untuk memajukan daerah sudah seharusnya bisa saya buktikan disisni dengan bekal-bekal yang saya peroleh, baik dari perkuliahan maupun pembinaan-pembinaan beasiswa yang rutin saya ikuti setiap bulannya.
Beberapa program yang ditangani oleh LAZ Binamas yaitu Mengelola Paket 1.000 Sembako untuk Kaum Dhuafa bulan Ramadhan. Program ini yaitu menawarkan ke beberapa nasabah BMT Binamas dan para Muzaki untuk ikut bergabung pada program ini dan berkontribusi secara materi, satu paket sembako seharga Rp60.000,- yang selanjutnya program ini dijadikan program KJKS BMT Binamas sehingga seluruh karyawan yang berjumlah 96 orang berkewajiban mengajak beberapa orang, yang jumlah orang yang di ajak disesuaikan dengan jabatan, semakin tinggi jabatanya berarti semakin banyak pula jumlah orang yang harus ditawarkan Paket 1.000 Sembako untuk Kaum Dhuafa bulan Ramadhan ini.
Paket ini rencananya akan dibagikan ke 1.000 dhuafa yang dibagi di 5 wilayah di Kab Purworejo yang kekurangan dan pembagiannya masing-masing 200 paket sembako. Dan atas pertolongan Allah program ini terlaksana dengan baik dan tepat waktu, yaitu 5 hari sebelum Idul Fitri 1.000 paket sembako tersebut harus sudah terdistribusikan, bahkan melebihi target yaitu mendapat 1.200 paket sembako. Ini tidak lain karena animo masyarakat Purworejo yang masing memakai adat gotong royong.
Program lainnya yang juga bertepatan dengan awal masuk ajaran baru yaitu Beasiswa Muslim Berprestasi untuk siswa-siswi SMP dan SMA yang memiliki keaktifan kerohanian dan memiliki nilai/prestasi yang baik tetapi kurang dalam ekonomi keluarga. Program ini adalah program tahunan LAZ Binamas yaitu melepas siswa-siswi yang sudah lulus dari SMA dan anak didik yang tidak mematuhi kewajiban para penerima beasiswa. Dan kemudian merekrut calon penerima manfaat beasiswa yang baru, para calon penerima boleh siapa saja asal masuk dalam kriteria dan tidak harus dari kelas tujuh.
Langkah awalnya yaitu LAZ Binamas mengirim surat ke seluruh SMP dan SMA sederajat di Kab Purworejo, surat yang berisi pemberitahuan program Beasiswa Muslim Berprestasi dan meminta pihak sekolah untuk memberikan rekomendasi anak didiknya yang dirasa berhak mendapatkan beasiswa dan berkesempatan mengikuti tes seleksi beasiswa. Tahap seleksi terdiri dari seleksi berkas, seleksi tes tulis, wawancara, dan survey lapangan.
Setelah pihak sekolah menetapkan para calon penerima beasiswa kemudian anak didik tersebut masuk ke tahap seleksi pertama yaitu seleksi berkas, mereka diperintahkan untuk melengkapi berkas-berkas yang sudah ditetapkan dan mengumpulkan berkas tersebut langsung di kantor LAZ Binamas yang sekaligus dihari tersebut diadakan Tes Tulis dan Wawancara bersama wali murid.
Kemudian ditahap akhir ada survey lapangan ke tempat tinggal masing-masing calon penerima beasiswa, ada banyak kisah menarik disini yang kebetulan saya dan Mas Widaryanto yang diberi mandat untuk melaksanakan tugas ini. Tetapi secara umum beberapa rumah-rumah nya masih berlantai tanah dan orang tua nya kerja serabutan, adapun beberapa yatim dan piatu.
Setelah mendapatkan nilai dari empat seleksi tersebut kemudian nilai diakumulasi dan selanjutnya diberi ranking. Empat puluh besar (40 orang) akan berkesempatan mendapatkan Beasiswa Muslim Berprestasi tersebut dengan mendapatkan hak dan kewajiban yang akan dijelaskan ketika Launching Beasiswa Muslim Berprestasi tahun ajaran 2015/2016 yang akan diserah trimakan langsung secara simbolis oleh Manager Pusat BMT Binamas Bapak Karsiwi Tri Setyantoro. Beberapa hak dan kewajiban yang didapat yaitu mendapatkan uang bulanan dan diwajibkan mengikuti program Mabit Beasiswa ditiap bulannya.
Program lain yang saya juga ikut terlibat yaitu program Wakaf Ambulan Untuk Ummat. Sebenarnya BMT Binamas sudah memiliki satu Ambulan Ummat, tetapi dikarenakan permintaan masyarakat akan ambulan cukup tinggi dan sering tabrakan jadwal sehingga LAZ Binamas mengadakan program Wakaf Ambulan Untuk Ummat, program ini hampir sama dengan Program Paket 1.000 Sembako untuk Kaum Dhuafa yaitu menawarkan ke beberapa nasabah BMT Binamas dan para Muzaki untuk ikut bergabung pada program program Wakaf Ambulan Untuk Ummat ini dan berkontribusi secara materi.
Para karyawan berkewajiban mengajak beberapa orang yang jumlah orang yang di ajak disesuaikan dengan jabatan, semakin tinggi jabatanya berarti semakin banyak pula jumlah orang yang harus ditawarkan untuk bergabung atau berwakaf. Program ini berlanjut sampai bulan Oktober, sehingga saya tidak bisa mengikuti program ini sampai akhir. Tetapi semoga cita-cita baik ini bisa terlaksana dengan lancar dan selalu diberkahi. Aamiin.
Selanjutnya yaitu program yang sering dilakukan dan menjadi program utama LAZ di seluruh Indonesia, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, shodaqoh, dan wakaf. Hampir sama dengan Lembaga Amil Zakat yang lain, adapun beberapa programnya yaitu para muzaki bisa datang langsung ke cabang BMT Binamas yang saat ini sudah memiliki sepuluh cabang tersebar di Kab Purworejo, bisa juga jemput zakat, bisa meminta dipotong langsung dari tabungan di BMT Binamas, dan ada juga menempatkan kotak-kotak infak ditempat-tempat strategis seperti di toko atau warung makan yang ramai. Untuk penyalurannya sendiri ada yang sudah dijelaskan diawal yaitu untuk beasiswa dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
Kurang lebih  delapan minggu magang di KJKS BMT Binamas, saya merasa sudah nyaman karena mungkin penempatannya diwilayah sendiri dan saya pun mengakui bahwa masih kurang kontribusi saya sebagai penerima manfaat beasiswa Ekonomi Syariah Pelopor Pembangunan Daerah (EKSPAD) SEBI-Dompet Dhuafa. Semoga dikesempatan lain saya dan kita semua dapat berkontribusi lebih untuk menjadi pelopor pembangunan daerah kita masing-masing. Trimakasih.

Sabtu, 30 Mei 2015

NEGARAWAN MUDA BERSUMPAH MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN BANGSA

By: Adi Angga Sukmana, Penerima Manfaat Beasiswa SDM Ekspad DD - SEBI
Optimisme Pemuda
Saya adalah seorang activist mahasiswa dan juga merupakan bagian dari pemuda agen perubahan bangsa. Saya sadar bahwa saya merupakan bagian dari Indonesia, bertugas sebagai seorang mahasiswa  yang tidak hanya bertanggung jawab pada kuliah, namun juga pada pengabdian sebagai penerus bangsa. Pemuda memiliki potensi yang dibutuhkan bangsa ini untuk menjadi lebih baik dalam segala hal karena pemuda adalah sumber semangat, mimpi, dan harapan.
Pemuda sekarang  sebagai kaum penerus bangsa kelak sudah semestinya memiliki mimpi atas Indonesia di masa mendatang. Mimpi-mimpi dan tujuan yang ingin dicapai untuk Indonesia tersebut harus terpikirkan dan disusun dari sekarang guna menjadi tonggak perjuangan bangsa.
Bangsa Indonesia memang sedang diterpa badai problematika, mulai dari persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, serta sejumlah tumpukan problem bangsa yang belum kunjung membaik. Akses pendidikan, misalnya, masih menjadi barang mewah bagi sebagian warga. Tetapi tetap saja semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti dan terus pesimistis memandang masa depan Indonesia. Para pemuda Indonesia harus tetap optimistis dalam melihat masa depan, sekaligus mengantisipasi gejala pesimisme massal yang semakin mendera Indonesia.
Bangsa ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai membangun sebuah mimpi Indonesia masa depan. Membangun optimisme kolektif bahwa suatu saat para anak muda akan mampu mewujudkan mimpi Indonesia, dan menjadi terhormat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Bahkan lebih dari itu, bangsa ini perlu bermimpi untuk suatu saat memimpin dunia.
Peran pemuda dalam membangun Indonesia yang lebih baik dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, perspektif masa kini, berhubungan dengan posisi strategis pemuda dalam mengawal perjalanan bangsa. Kedua, perspektif masa depan, berkaitan dengan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk masa depan dalam menggapai mimpi individu setiap pemuda tentang dirinya dan tentang Indonesia.

Indonesia Harus Berbenah
Indonesia memang telah merdeka, tapi tidak untuk anak-anak jalanan, tidak untuk warga miskin, tidak untuk buruh, tidak untuk mereka yang masih jauh dari kata sejahtera. Banyak permasalahan yang muncul pada negara ini, diantaranya permasalahan dibidang politik, hukum, ekonomi, pendididikan, dan berbagai masalah lainnya.
Mari kita analisa lebih jauh permasalahan mendasar berbagai masalh negri, misalkan masalah dibidang politik dan hukum, yaitu terkait dengan kepemimpinan. Kita merasakan kepemimpinan secara nasional belum sepenuhnya efektif dalam mengejar ketertinggalan-ketertinggalan yang ada. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di negeri ini seolah menjadi sebuah budaya yang tidak bisa lepas. Nasib Indonesia masih begitu buram kedepannya jika KKN menjadi sebuah budaya para pemimpin negri ini.
Dibidang ekonomi pun kondisinya tidak jauh berbeda, tingkat pengangguran tinggi, daya saing cenderung melemah, pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, dan kita masih banyak menemukan kemiskinan di pelosok-pelosok negeri ini. Disaat kaum marginal sibuk mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup, disisi yang lain para politisi yang haus kekuasaan sibuk mencari dukungan masyarakat.
Permasalahan dibidang pendidikan sangat memprihatinkan. Sangat jelas tertera di UUD Pasal 31 ayat 1, bahwa “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”, seharusnya di era ini sudah tidak ada lagi kasus seorang anak tidak melanjutkan sekolah karena tidak memiliki biaya. Permasalahan pendidikan ini telah membuat kekayaan yang ada dikuras habis oleh negara lain karena kita belum mampu mengolahnya.

Mimpi Negarawan Muda
Kalau boleh sedikit membayangkan masa depan bangsa ini, bahwa Indonesia adalah bangsa yang subur dan makmur, bangsa yang dapat memberi harapan besar dan mewujudkan mimpi warga negara, bangsa yang para pemimpinnya benar-benar orang arif dan bijaksana, yang dapat dijadikan contoh bagi putra-putri bangsa, serta selalu memihak dan memikirkan nasib rakyatnya.
Saat dimana masyarakat mampu mandiri dalam semua sendi kehidupan, saat masyarakatnya bermoral dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan, saat para intelektual muda berani mengelola kekayaan alam yang dimiliki bangsa ini, saat pendididikan tidak lagi menjadi barang mewah bagi sebagian masyarakat, saat lapangan pekerjaan melimpah sehingga jumlah pengangguran berkurang, dan saat warga bangsa ini menjadi tuan rumah atas tanahnya sendiri.
Untuk itu maka dibutuhkan lah solusi-solusi untuk menggapai mimpi tersebut, misalnya dalam bidang ekonomi cara bagaimana agar kita terbebas dari penjajahan ekonomi asing seperti contohnya dengan mengutamakan membeli produk dalam negeri dibandingkan produk asing. Solusi lainnya dibidang ekonomi adanya transparansi anggaran yang dilakukan pemerintah.
Selama ini yang kita ketahui untuk melakukan pengecekan kesehatan saja masyarakat terkadang segan karena harus mengeluarkan biaya, atas dasar itu perlu adanya solusi dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat dapat mengecek kesehatannya secara gratis. Sementara itu, di bidang pendidikan bagaimana mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional hingga penyusunan kurikulum yang dapat mencerdaskan bangsa.
Mewujudkan mimpi Indonesia yang lebih inklusif tersebut sejatinya perlu disiapkan sejak sekarang. Memang tak mudah melakukannya, mungkin hasil utuh baru dirasakan 30-40 tahun ke depan, atau paling tidak di usia seabad Republik Indonesia pada 2045 nanti semua akan terwujud.
Tentunya dalam mewujudkan mimpi tersebut terletak ditangan pemuda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi. Negara ini membutuhkan pemuda yang memiliki keahlian dan dan intelektual yang cukup mumpuni. Bangsa ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai mewujudkan mimpi indonesia di masa depan.
Paling tidak ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu dimiliki para pemuda dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia. Pertama (1), diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi. Pasalnya, Indonesia di masa depan sangat membutuhkan anak muda yang berintegritas tinggi, serta memiliki mentalitas antikorupsi.

Kedua (2), spesialis keilmuan dan intelektual yang mumpuni. Para mahasiswa, perlu memiliki spesialisasi dalam menguasai suatu bidang pengetahuan secara mendalam sesuai dengan bidang fokusnya masing-masing. Ketiga (3), karakter pemimpinan profesional. Karakter ini tidak bisa didapatkan di dalam ruang-ruang kelas. Kepemimpinan didapatkan dari pengalaman aktivitas keorganisasian. Di situlah para pemuda dan mahasiswa diasah kemampuan manajerialnya dengan berbagai konflik dan persoalan, dan dilatih untuk peduli  lingkungan serta memahami masyarakatnya.

(Foto Mahasiswa Temu Nasional Aktivist Indonesia 2015 perwakilan dari STEI SEBI)

Menyiapkan Masa Depan Bangsa
Kurang lebih hal tersebut lah yang menjadi salah satu dasar diadakannya kegiatan TEMU NASIONAL 2015 yang diikuti oleh Penerima manfaat Beasiswa Aktivist Nusantara Indonesia dari delapan kampus di Indonesia , yaitu IPB, ITB, UGM, UI, UNPAD, UNS, UNSRI, dan STEI SEBI. Kegiatan TEMNAS kali ini mengangkat tema “Manifesto Negarawan Muda Merancang Masa Depan indonesia” dan berlangsung dari tanggal 30 April – 03 Mei 2015 di Wisma Atlit Palembang.
Temu Nasional Aktivist Nusantara 2015 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa ini diikuti oleh para aktivis mahasiswa peduli bangsa yang mewakili mahasiswa dari seluruh tanah air Indonesia guna menyatukan mimpi-mimpi mereka secara kolektif. Jadi, ketika para pemimpin saat ini tengah berusaha mewujudkan mimpi kesejahteraan umum, maka para pemimpin-pemimpin masa datang juga telah mempersiapkannya dari sekarang.
Melalui berbagai rangkaian acara yang dilakukan oleh penyelenggara yaitu pihak Dompet Dhuafa, diharapkan dengan adanya sharing knowledge, sharing advice, sharing time, dan sharing ideas yang dilakukan dalam kegiatan Temu Nasional Aktivist Nusantara 2015, seluruh masyarakat Indonesia khususnya para pemuda bisa terinspirasi, yang pada akhirnya merasa memiliki mimpi dan tujuan bersama yang bisa kita perjuangkan bersama-sama.
Harapan besar para Aktivis Nusantara bahwa semoga hasil Manifesto Negarawan Muda ini dapat menginspirasi seluruh pemuda Nusantara, dan menjadi sebuah sepirit baru dalam pergerakan perjuangan untuk mencapai cita-cita dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan pada akhirnya, kegiatan ini menghasilkan sebuah manifesto negarawan muda dengan sumpah yang berbunyi:

SUMPAH NEGARAWAN MUDA
1. Kami negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan menghormati keberagaman suku, budaya, dan agama.
2. Kami negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, integritas, dan ilmu pengetahuan.
3. Kami negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk menjaga segala bentuk potensi dan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sebagai modal berharga dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.
4. Kami negarawan Muda Indonesia, berkomitmen untuk mendorong terciptanya pendidikan dan kesehatan yang adil, merata, dan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia.

Akhirnya, pada momentum Temu Nasional Aktivist Indonesia 2015, setiap Negarawan Muda yang mengikuti Temu Nasional tersebut membuat visi diri serta memproyeksikan mimpi individunya tersebut pada 10, 20, 30, bahkan 40 tahun ke depan, akan memiliki peran dan posisi apa, dan di mana di tengah-tengah masyarakat, yang kemudian visi individu tersebut disatukan dan menjadi rumusan dalam penyusunan Sumpah Negarawan Muda.
Monumen Perjuangan Rakyat adalah tempat dims Sumpsh Negarawan muda tersebut dideklarasikan. MONPERA yang dibangun untuk mengenang sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda tersebut menjadi saksi bisu tekad dan sumpah Negarawan Muda untuk berbakti pada Negri, serta memperjuangkan mimpi besar Negarawan Muda untuk masa depan bangsa Indonesia, yaitu untuk memajuakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan spesifikasi keahlian dan peran aktif yang dimiliki para pemuda di bidangnya masing-masing akan mempermudah untuk mewujudkan mimpi besar Negarawan Muda Indonesia di tepat 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk mewujudkan Kemerdekaan Indonesia yang dimiliki oleh setiap warga Indonesia
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!!

REFERENSI
Republik Indonesia. (1945). "Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 Republik Indonesia". Sekretariat Negara. Jakarta.

Hanta Huda A. R. (2015). “Pemuda dan Mimpi Indonesia”. From: (http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=12158&coid=1&caid=62&gid=3) 29 Mei 2015