Optimisme Pemuda
Saya adalah
seorang activist mahasiswa dan juga merupakan bagian dari pemuda agen perubahan
bangsa. Saya sadar bahwa saya merupakan bagian dari Indonesia, bertugas sebagai
seorang mahasiswa yang tidak hanya bertanggung jawab pada kuliah, namun
juga pada pengabdian sebagai penerus bangsa. Pemuda memiliki potensi yang
dibutuhkan bangsa ini untuk menjadi lebih baik dalam segala hal karena pemuda
adalah sumber semangat, mimpi, dan harapan.
Pemuda
sekarang sebagai kaum penerus bangsa kelak sudah semestinya memiliki
mimpi atas Indonesia di masa mendatang. Mimpi-mimpi dan tujuan yang ingin
dicapai untuk Indonesia tersebut harus terpikirkan dan disusun dari sekarang
guna menjadi tonggak perjuangan bangsa.
Bangsa
Indonesia memang sedang diterpa badai problematika, mulai dari persoalan
korupsi, kemiskinan, pengangguran, serta sejumlah tumpukan problem bangsa yang
belum kunjung membaik. Akses pendidikan, misalnya, masih menjadi barang mewah
bagi sebagian warga. Tetapi tetap saja semua itu bukan menjadi alasan bagi para
pemuda untuk berhenti dan terus pesimistis memandang masa depan Indonesia. Para
pemuda Indonesia harus tetap optimistis dalam melihat masa depan, sekaligus
mengantisipasi gejala pesimisme massal yang semakin mendera Indonesia.
Bangsa ini
sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai membangun sebuah mimpi
Indonesia masa depan. Membangun optimisme kolektif bahwa suatu saat para anak
muda akan mampu mewujudkan mimpi Indonesia, dan menjadi terhormat di antara
bangsa-bangsa lain di dunia. Bahkan lebih dari itu, bangsa ini perlu bermimpi
untuk suatu saat memimpin dunia.
Peran pemuda
dalam membangun Indonesia yang lebih baik dapat dilihat dari dua perspektif.
Pertama, perspektif masa kini, berhubungan dengan posisi strategis pemuda dalam
mengawal perjalanan bangsa. Kedua, perspektif masa depan, berkaitan dengan apa
saja yang perlu dipersiapkan untuk masa depan dalam menggapai mimpi individu
setiap pemuda tentang dirinya dan tentang Indonesia.
Indonesia Harus Berbenah
Indonesia
memang telah merdeka, tapi tidak untuk anak-anak jalanan, tidak untuk warga
miskin, tidak untuk buruh, tidak untuk mereka yang masih jauh dari kata
sejahtera. Banyak permasalahan yang muncul pada negara ini, diantaranya
permasalahan dibidang politik, hukum, ekonomi, pendididikan, dan berbagai
masalah lainnya.
Mari kita
analisa lebih jauh permasalahan mendasar berbagai masalh negri, misalkan
masalah dibidang politik dan hukum, yaitu terkait dengan kepemimpinan. Kita
merasakan kepemimpinan secara nasional belum sepenuhnya efektif dalam mengejar
ketertinggalan-ketertinggalan yang ada. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di
negeri ini seolah menjadi sebuah budaya yang tidak bisa lepas. Nasib Indonesia
masih begitu buram kedepannya jika KKN menjadi sebuah budaya para pemimpin
negri ini.
Dibidang
ekonomi pun kondisinya tidak jauh berbeda, tingkat pengangguran tinggi, daya
saing cenderung melemah, pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, dan kita masih
banyak menemukan kemiskinan di pelosok-pelosok negeri ini. Disaat kaum marginal
sibuk mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup, disisi yang lain para
politisi yang haus kekuasaan sibuk mencari dukungan masyarakat.
Permasalahan
dibidang pendidikan sangat memprihatinkan. Sangat jelas tertera di UUD Pasal 31
ayat 1, bahwa “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”, seharusnya di
era ini sudah tidak ada lagi kasus seorang anak tidak melanjutkan sekolah
karena tidak memiliki biaya. Permasalahan pendidikan ini telah membuat kekayaan
yang ada dikuras habis oleh negara lain karena kita belum mampu mengolahnya.
Mimpi Negarawan Muda
Kalau boleh
sedikit membayangkan masa depan bangsa ini, bahwa Indonesia adalah bangsa yang
subur dan makmur, bangsa yang dapat memberi harapan besar dan mewujudkan mimpi
warga negara, bangsa yang para pemimpinnya benar-benar orang arif dan
bijaksana, yang dapat dijadikan contoh bagi putra-putri bangsa, serta selalu
memihak dan memikirkan nasib rakyatnya.
Saat dimana
masyarakat mampu mandiri dalam semua sendi kehidupan, saat masyarakatnya
bermoral dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan, saat para intelektual
muda berani mengelola kekayaan alam yang dimiliki bangsa ini, saat pendididikan
tidak lagi menjadi barang mewah bagi sebagian masyarakat, saat lapangan
pekerjaan melimpah sehingga jumlah pengangguran berkurang, dan saat warga
bangsa ini menjadi tuan rumah atas tanahnya sendiri.
Untuk itu
maka dibutuhkan lah solusi-solusi untuk menggapai mimpi tersebut, misalnya
dalam bidang ekonomi cara bagaimana agar kita terbebas dari penjajahan ekonomi
asing seperti contohnya dengan mengutamakan membeli produk dalam negeri
dibandingkan produk asing. Solusi lainnya dibidang ekonomi adanya transparansi
anggaran yang dilakukan pemerintah.
Selama ini
yang kita ketahui untuk melakukan pengecekan kesehatan saja masyarakat
terkadang segan karena harus mengeluarkan biaya, atas dasar itu perlu adanya
solusi dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat dapat mengecek kesehatannya
secara gratis. Sementara itu, di bidang pendidikan bagaimana mempersiapkan
tenaga pendidik yang profesional hingga penyusunan kurikulum yang dapat
mencerdaskan bangsa.
Mewujudkan
mimpi Indonesia yang lebih inklusif tersebut sejatinya perlu disiapkan sejak
sekarang. Memang tak mudah melakukannya, mungkin hasil utuh baru dirasakan
30-40 tahun ke depan, atau paling tidak di usia seabad Republik Indonesia pada
2045 nanti semua akan terwujud.
Tentunya
dalam mewujudkan mimpi tersebut terletak ditangan pemuda yang memiliki kualitas
integritas yang tinggi. Negara ini membutuhkan pemuda yang memiliki keahlian
dan dan intelektual yang cukup mumpuni. Bangsa ini sedang menanti bangkitnya
anak-anak muda untuk mulai mewujudkan mimpi indonesia di masa depan.
Paling tidak
ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu dimiliki para pemuda dalam
mewujudkan mimpi besar Indonesia. Pertama (1), diperlukan generasi muda yang
memiliki kualitas integritas yang tinggi. Pasalnya, Indonesia di masa depan
sangat membutuhkan anak muda yang berintegritas tinggi, serta memiliki
mentalitas antikorupsi.
Kedua (2), spesialis
keilmuan dan intelektual yang mumpuni. Para mahasiswa, perlu memiliki
spesialisasi dalam menguasai suatu bidang pengetahuan secara mendalam sesuai
dengan bidang fokusnya masing-masing. Ketiga (3), karakter pemimpinan
profesional. Karakter ini tidak bisa didapatkan di dalam ruang-ruang kelas.
Kepemimpinan didapatkan dari pengalaman aktivitas keorganisasian. Di situlah
para pemuda dan mahasiswa diasah kemampuan manajerialnya dengan berbagai
konflik dan persoalan, dan dilatih untuk peduli
lingkungan serta memahami masyarakatnya.
(Foto Mahasiswa
Temu Nasional Aktivist Indonesia 2015 perwakilan dari STEI SEBI)
Menyiapkan Masa Depan Bangsa
Kurang lebih
hal tersebut lah yang menjadi salah satu dasar diadakannya kegiatan
TEMU NASIONAL 2015 yang diikuti oleh Penerima manfaat Beasiswa Aktivist
Nusantara Indonesia dari delapan kampus di Indonesia , yaitu IPB, ITB, UGM, UI,
UNPAD, UNS, UNSRI, dan STEI SEBI. Kegiatan TEMNAS kali ini mengangkat tema
“Manifesto Negarawan Muda Merancang Masa Depan indonesia” dan berlangsung dari
tanggal 30 April – 03 Mei 2015 di Wisma Atlit Palembang.
Temu Nasional
Aktivist Nusantara 2015 yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa ini
diikuti oleh para aktivis mahasiswa peduli bangsa yang mewakili mahasiswa dari
seluruh tanah air Indonesia guna menyatukan mimpi-mimpi mereka secara kolektif.
Jadi, ketika para pemimpin saat ini tengah berusaha mewujudkan mimpi
kesejahteraan umum, maka para pemimpin-pemimpin masa datang juga telah
mempersiapkannya dari sekarang.
Melalui berbagai
rangkaian acara yang dilakukan oleh penyelenggara yaitu pihak Dompet Dhuafa,
diharapkan dengan adanya sharing knowledge, sharing advice, sharing time, dan
sharing ideas yang dilakukan dalam kegiatan Temu Nasional Aktivist Nusantara
2015, seluruh masyarakat Indonesia khususnya para pemuda bisa terinspirasi,
yang pada akhirnya merasa memiliki mimpi dan tujuan bersama yang bisa kita
perjuangkan bersama-sama.
Harapan
besar para Aktivis Nusantara bahwa semoga hasil Manifesto Negarawan Muda ini
dapat menginspirasi seluruh pemuda Nusantara, dan menjadi sebuah sepirit baru
dalam pergerakan perjuangan untuk mencapai cita-cita dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan pada
akhirnya, kegiatan ini menghasilkan sebuah manifesto negarawan muda dengan
sumpah yang berbunyi:
SUMPAH
NEGARAWAN MUDA
1. Kami negarawan
Muda Indonesia berkomitmen untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan
menghormati keberagaman suku, budaya, dan agama.
2. Kami
negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam
pembangunan Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan,
integritas, dan ilmu pengetahuan.
3. Kami
negarawan Muda Indonesia berkomitmen untuk menjaga segala bentuk potensi dan
sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sebagai modal berharga dalam
mewujudkan kesejahteraan bangsa.
4. Kami
negarawan Muda Indonesia, berkomitmen untuk mendorong terciptanya pendidikan
dan kesehatan yang adil, merata, dan berkualitas untuk seluruh rakyat
Indonesia.
Akhirnya,
pada momentum Temu Nasional Aktivist Indonesia 2015, setiap Negarawan Muda yang
mengikuti Temu Nasional tersebut membuat visi diri serta memproyeksikan mimpi
individunya tersebut pada 10, 20, 30, bahkan 40 tahun ke depan, akan memiliki
peran dan posisi apa, dan di mana di tengah-tengah masyarakat, yang kemudian
visi individu tersebut disatukan dan menjadi rumusan dalam penyusunan Sumpah
Negarawan Muda.
Monumen
Perjuangan Rakyat adalah tempat dims Sumpsh Negarawan muda tersebut
dideklarasikan. MONPERA yang dibangun untuk mengenang sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda tersebut menjadi saksi bisu tekad dan sumpah Negarawan
Muda untuk berbakti pada Negri, serta memperjuangkan mimpi besar Negarawan Muda
untuk masa depan bangsa Indonesia, yaitu untuk memajuakan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan
spesifikasi keahlian dan peran aktif yang dimiliki para pemuda di bidangnya
masing-masing akan mempermudah untuk mewujudkan mimpi besar Negarawan Muda
Indonesia di tepat 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk mewujudkan
Kemerdekaan Indonesia yang dimiliki oleh setiap warga Indonesia
Hidup
Mahasiswa!
Hidup Rakyat
Indonesia!!
REFERENSI
Republik Indonesia. (1945). "Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 Republik Indonesia". Sekretariat Negara. Jakarta.
Hanta Huda A. R. (2015). “Pemuda dan Mimpi
Indonesia”. From: (http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=12158&coid=1&caid=62&gid=3)
29 Mei 2015
0 komentar:
Posting Komentar