Oleh: Siti Nurjanah
Pengelola Program Beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD
(Beasiswa Kepakaran)
Pendakian
Gn.Papandayan (Beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD)
Beastudi
Indonesia Dompet Dhuafa memiliki keluarga baru dengan terpilihnya 8 orang para
aktivis kampus STIE SEBI pada awal Oktober lalu. Setelah penandatanganan Akad
dan Orientasi program pada tanggal 13 Oktober 2014 lalu, mereka resmi menjadi
keluarga besar Beastudi Indonesia dalam
program beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD angkatan ketiga yang dikelola dalam
Beasiswa Kepakaran. Perkenalkan kedelapan calon pakar Ekonomi Syariah ini yaitu
Kamal Ibrahim, Adi Angga Sukmana, Nilna Sabrina, Athifah dan Ainun Mardiyah
dari Jurusan Akutansi Syariah sedangkan Syafa'atul Udzmah, Dita, dan Yoyo
Sundoyo dari Jurusan Perbankan Syariah.
Orientasi
dilanjutkan dengan kegiatan outdoor yang menantang dan bermakna dengan
pendakian ke Gunung Papandayan, Garut, pada tanggal 21-23 November 2014 lalu.
Konsep orientasi outdoor dengan kegiatan mendaki gunung ini adalah pertama
kalinya dilakukan oleh Beastudi Indonesia. Dalam islam, kita akan benar-benar
mengenal saudara kita jika sudah melakukan tiga hal bersama-sama yaitu
perjalanan bersama, makan bersama, dan menginap bersama. Insyaallah melalui
kegiatan ini maka ketiga hal tersebut
telah diaplikasikan untuk mengeratkan persaudaraan mereka. Orientasi ini pun dilengkapi dengan pembinaan
value “Trustworthy”.
Kami
berangkat Jumat malam (21/11) dari pul primajasa ciputat menuju terminal Garut.
Sekitar pukul 2 ( dini hari kami sampai terminal Garut setelah kurang lebih 5
jam perjalanan yang menegangkan karena kelihaian supir bus mengebut dan
menyalip dalam kondisi jalan yang berkelok dan gelap. Setibanya di terminal
Garut, kami beristirahat di sebuah rumah tempat penyewaan perlengkapan naek
gunung. Besoknya (22/11), saat matahari sudah keluar dari peraduannya, kami
bergegas untuk melanjutkan perjalanan kami. Untuk mencapai Camp David, kami harus
naik 2 kendaraan lagi, yaitu mobil kol sampai di cisurupan dan mobil bak
terbuka sampai camp david. Sebagian besar peserta terbilang baru pertama kami
naek gunung, namun tidak ada rasa takut yang menghinggapi mereka dan
justru rasa antusias yang besar sangat terpancar dalam senyum dan
semangat mereka menggendong carier
terberat yang pernah mereka alami.
Pemandangan
menakjubkan tak hentinya membuat kami memuji Allah, Kami mendapati track kawah
belerang, bukit-bukit, dan hutan selama 3 jam untuk tiba di pondok saladah, lokasi tempat pada
pendaki biasa mendirikan tenda untuk bermalam. Kami pun mendirikan tiga tenda
untuk bermalam disana.
Setelah
memasak dan makan bersama, kami siap untuk mendapatkan ilmu dari mas Udhi Tri
Kurniawan selaku Manager Sekolah
Kepemimpinan. Sharing value tentang Trustworthy menjadi topik yang menarik
mengingat mereka semua adalah pada aktivis yang memegang banyak amanah. “Ada
tiga urgensi penting yang harus dipahami dari Trustworthy yaitu sebagai wujud
keimanan, menjaga keharmonisan antar manusia, dan memujudkan kedamaian” kata
mas udhi memberikan penekanan. Penyampaian sharing value diakhiri dengan tips
cara memiliki karakter yang amanah, yaitu disiplin, pintar merasa bukan merasa
pintar, dan memahami nilai-nilai agama. Kegiatan pembinaan ini ditutup dengan
tanya jawab yang seru terkait pengalaman mereka dalam menjalankan amanah selama
ini. Semoga nilai-nilai amanah ini meresap di hati-hati setiap dari kami, sama
seperti rintik hujan dan dingin yang mulai menyusup dalam diri ketika pembinaan
berlangsung.
Malam hari
nya kami isi dengan memasak bersama, bercengkrama, dan beristirahat lebih awal
karena kami harus bangun sebelum subuh menjelang. Pukul 4.30 dini hari, kami
menjelajahi gunung papandayan bertafakur alam ke hutan mati, padang edelweis
tegal alun, dan mencapai puncak gunung papandayan 2622 mdpl. Saat sampai
puncak, hilang sudah semua lelah dan rasa putus asa. Teringat kata-kata yang
disampaikan oleh salah satu tim tracking yang membantu kami bahwa mendaki
gunung itu bukan tentang menaklukan alam tetapi bagaimanan menaklukan ego kita.
Langkah riang dan ringan pun kami rasakan saat kembali turun menuju tempat
camp. Ada hal yang menarik saat turun, filosofi kehidupan berlaku yakni kita
dapat memberi sesuatu jika kita memiliki sesuatu yang lebih dari pada yang akan
kita beri, seperti saat itu kami memberi semangat pada para pendaki yang baru
akan mendaki ke puncak dan kami sedang turun menuju camp. Padahal sebelumnya
saat kami menuju puncak, kami sempat diberi semangat oleh pendaki yang hendak
turun dan berpapasan dengan kami. Semangat itu semakin terpatri.
Pendakian
ini adalah langkah awal mereka untuk mendaki kesuksesan yang lebih berarti lagi
kedepannya. Tak lain tujuan dari seluruh rangkaian pembinaan yang akan mereka
jalani adalah menjadikan diri mereka menjadi orang yang memberikan manfaat
seluas-luasnya untuk umat ini. Selamat datang para calon pakar ekonomi syariah
Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar