Minggu, 25 Januari 2015

PENDAKIAN MT PAPANDAYAN (PEMBINAAN BEASISWA KEPAKARAN)

Oleh: Siti Nurjanah
Pengelola Program Beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD

(Beasiswa Kepakaran)


Pendakian Gn.Papandayan (Beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD)

Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa memiliki keluarga baru dengan terpilihnya 8 orang para aktivis kampus STIE SEBI pada awal Oktober lalu. Setelah penandatanganan Akad dan Orientasi program pada tanggal 13 Oktober 2014 lalu, mereka resmi menjadi keluarga besar Beastudi Indonesia  dalam program beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD angkatan ketiga yang dikelola dalam Beasiswa Kepakaran. Perkenalkan kedelapan calon pakar Ekonomi Syariah ini yaitu Kamal Ibrahim, Adi Angga Sukmana, Nilna Sabrina, Athifah dan Ainun Mardiyah dari Jurusan Akutansi Syariah sedangkan Syafa'atul Udzmah, Dita, dan Yoyo Sundoyo dari Jurusan Perbankan Syariah.


Orientasi dilanjutkan dengan kegiatan outdoor yang menantang dan bermakna dengan pendakian ke Gunung Papandayan, Garut, pada tanggal 21-23 November 2014 lalu. Konsep orientasi outdoor dengan kegiatan mendaki gunung ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh Beastudi Indonesia. Dalam islam, kita akan benar-benar mengenal saudara kita jika sudah melakukan tiga hal bersama-sama yaitu perjalanan bersama, makan bersama, dan menginap bersama. Insyaallah melalui kegiatan ini maka ketiga hal tersebut  telah diaplikasikan untuk mengeratkan persaudaraan mereka.  Orientasi ini pun dilengkapi dengan pembinaan value “Trustworthy”.


Kami berangkat Jumat malam (21/11) dari pul primajasa ciputat menuju terminal Garut. Sekitar pukul 2 ( dini hari kami sampai terminal Garut setelah kurang lebih 5 jam perjalanan yang menegangkan karena kelihaian supir bus mengebut dan menyalip dalam kondisi jalan yang berkelok dan gelap. Setibanya di terminal Garut, kami beristirahat di sebuah rumah tempat penyewaan perlengkapan naek gunung. Besoknya (22/11), saat matahari sudah keluar dari peraduannya, kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan kami. Untuk mencapai Camp David, kami harus naik 2 kendaraan lagi, yaitu mobil kol sampai di cisurupan dan mobil bak terbuka sampai camp david. Sebagian besar peserta terbilang baru pertama kami naek gunung, namun tidak ada rasa takut yang menghinggapi mereka  dan  justru rasa antusias yang besar sangat terpancar dalam senyum dan semangat mereka  menggendong carier terberat yang pernah mereka alami.


Pemandangan menakjubkan tak hentinya membuat kami memuji Allah, Kami mendapati track kawah belerang, bukit-bukit, dan hutan selama 3 jam untuk  tiba di pondok saladah, lokasi tempat pada pendaki biasa mendirikan tenda untuk bermalam. Kami pun mendirikan tiga tenda untuk bermalam disana.


Setelah memasak dan makan bersama, kami siap untuk mendapatkan ilmu dari mas Udhi Tri Kurniawan  selaku Manager Sekolah Kepemimpinan. Sharing value tentang Trustworthy menjadi topik yang menarik mengingat mereka semua adalah pada aktivis yang memegang banyak amanah. “Ada tiga urgensi penting yang harus dipahami dari Trustworthy yaitu sebagai wujud keimanan, menjaga keharmonisan antar manusia, dan memujudkan kedamaian” kata mas udhi memberikan penekanan. Penyampaian sharing value diakhiri dengan tips cara memiliki karakter yang amanah, yaitu disiplin, pintar merasa bukan merasa pintar, dan memahami nilai-nilai agama. Kegiatan pembinaan ini ditutup dengan tanya jawab yang seru terkait pengalaman mereka dalam menjalankan amanah selama ini. Semoga nilai-nilai amanah ini meresap di hati-hati setiap dari kami, sama seperti rintik hujan dan dingin yang mulai menyusup dalam diri ketika pembinaan berlangsung.


Malam hari nya kami isi dengan memasak bersama, bercengkrama, dan beristirahat lebih awal karena kami harus bangun sebelum subuh menjelang. Pukul 4.30 dini hari, kami menjelajahi gunung papandayan bertafakur alam ke hutan mati, padang edelweis tegal alun, dan mencapai puncak gunung papandayan 2622 mdpl. Saat sampai puncak, hilang sudah semua lelah dan rasa putus asa. Teringat kata-kata yang disampaikan oleh salah satu tim tracking yang membantu kami bahwa mendaki gunung itu bukan tentang menaklukan alam tetapi bagaimanan menaklukan ego kita. Langkah riang dan ringan pun kami rasakan saat kembali turun menuju tempat camp. Ada hal yang menarik saat turun, filosofi kehidupan berlaku yakni kita dapat memberi sesuatu jika kita memiliki sesuatu yang lebih dari pada yang akan kita beri, seperti saat itu kami memberi semangat pada para pendaki yang baru akan mendaki ke puncak dan kami sedang turun menuju camp. Padahal sebelumnya saat kami menuju puncak, kami sempat diberi semangat oleh pendaki yang hendak turun dan berpapasan dengan kami. Semangat itu semakin terpatri.


Pendakian ini adalah langkah awal mereka untuk mendaki kesuksesan yang lebih berarti lagi kedepannya. Tak lain tujuan dari seluruh rangkaian pembinaan yang akan mereka jalani adalah menjadikan diri mereka menjadi orang yang memberikan manfaat seluas-luasnya untuk umat ini. Selamat datang para calon pakar ekonomi syariah Indonesia!

0 komentar:

Posting Komentar